JAKARTA, KOMPAS.com - Krisis air bersih dialami warga di Kampung Nelayan Marunda Kepu, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara sejak enam bulan lalu.
Sulitnya mendapatkan air bersih, turut dirasakan salah satu warga bernama Gobang (58).
Menurut penuturan Gobang, air bersih disalurkan oleh PT Aetra Air Jakarta dan Pam Jaya setiap dua kali sehari kepada sekitar 208 orang Kepala Keluarga (KK).
Setiap kali datang, perusahaan tersebut membawa setidaknya empat tangki air yang dibagikan ke dua wilayah yakni RT 08 dan RT 09 di RW 07 kampung tersebut.
Penyaluran air, kata Gobang, tak mencukupi kebutuhan warga. Bahkan mereka kerap berebut tetapi tidak mendapatkan air sama sekali.
Baca juga: Melihat Kampung Nelayan Marunda Kepu yang Dilanda Krisis Air sejak 6 Bulan Lalu...
"Kadang-kadang ada yang kebagian air, ada yang enggak dapat. Kalau buka keran, sedikit warga yang kebagian air kalau tangki datang," ujar Gobang saat ditemui Kompas.com, Rabu (12/10/2022).
Saat tangki datang, lanjutnya, warga bisa langsung membuka keran di rumah masing-masing setelah air di tangki disedot.
Sebagian warga juga datang membawa jeriken di lokasi penyaluran, untuk mendapatkan air bersih.
"Namanya warga tetap aja ada yang kekurangan, ada juga yang bawa air pakai galon. Dari semenjak Lebaran, sampai sekarang enggak ada air," imbuhnya.
Baca juga: Derita Warga Kampung Nelayan Marunda Kepu, 6 Bulan Dilanda Krisis Air Bersih
Di satu sisi, warga bernama Agustina (46) menyebut lima bulan sebelumnya tangki air datang setiap hari. Namun, sebulan terakhir warga terpaksa menunggu selama dua hari untuk bisa mendapatkan air.
"Jadwalnya untuk aturan yang dijanjikan Pam Jaya awalnya kami dapat setiap hari empat tangki," ucap Agustina.
"Setelah Dirut (Direktur Utama) baru datang, katanya ada tambahan empat tangki jadi delapan dalam satu hari tetapi tidak ada. Besoknya malah tangki datang setiap dua hari sekali," sambung dia.
Air yang saat ini mereka gunakan selalu tak mencukupi kebutuhan. Apabila kekurangan air para warga harus membelinya di tempat lain seharga Rp 3.000 per dua jeriken. Padahal, warga sudah membayar tagihan air ke PT Aetra Air Jakarta.
Baca juga: Ada Krisis Air Bersih di Pesisir Jakarta, Warga Kampung Nelayan Marunda Ajukan Petisi
"Kami di sini dapat air dua hari sekali. Kalau kami nyuci ludes dalam sehari itu air," kata Agustina.