DEPOK, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono, mengimbau kepada sekolah-sekolah hingga organisasi di wilayah administrasinya untuk menghindari kegiatan alam hingga akhir 2022.
Pasalnya, sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk Jabodetabek, sedang dilanda cuaca ekstrem.
"Karena memang kondisi alam sedang tidak ramah hindari kegiatan-kegiatan yang mendekati tempat-tempat yang membuat banyak musibah terjadi, baik itu arus sungai, longsor, juga laut," kata Imam di Depok, Kamis (13/10/2022).
Baca juga: Pelajar SMPIT Al Hikmah Depok Terseret Arus Saat Hiking di Puncak, Ayah Korban: Lagi Ikut LDKS...
Hal itu disampaikan Imam saat melayat ke rumah duka siswi SMPIT Al Hikmah Depok yang meninggal terseret arus sungai saat mengikuti kegiatan sekolah.
"Mungkin sampai bulan Desember atau Januari ya, karena memang kondisi iklim di Indonesia ini sangat ekstrem sekali," imbuh dia.
Untuk itu, Imam berharap semua sekolah, mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Mengah Pertama (SMP) tak mengadakan acara di luar sekolah maupun di luar Kota Depok.
"Kalau bisa dihindarkan untuk mengadakan acara di luar sekolah, di luar kota Depok, ini lebih baik dihindari. Karena untuk kepentingan keselamatan bagi warga kita semua," imbuh dia.
Baca juga: Duka Selimuti Kediaman Siswi SMP Depok yang Terseret Arus Sungai di Puncak Bogor
Sebelumnya diberitakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mengungkap identitas 4 pelajar SMP di Depok yang tewas dan hilang terseret arus sungai saat hiking di Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Staff Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Jalaludin mengatakan, keempat korban merupakan SMP-IT Al-Hikmah, Depok.
Mereka hilang terseret arus sungai saat hujan deras di kawasan Puncak Bogor.
Baca juga: Wakil Wali Kota Depok Melayat ke Rumah Duka Pelajar yang Terseret Arus Sungai di Puncak Bogor
Tiga dari empat pelajar itu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Korban meninggal terdiri dari dua perempuan dan satu laki-laki.
Sementara satu pelajar belum ditemukan dan masih dalam pencarian.
"Iya info awalnya memang wisatawan, akhirnya kita berhasil mengidentifikasi tadi bahwa mereka itu pelajar yang sedang kemping. Total semuanya ada 105 pelajar, tapi yang hilang 4, yang ditemukan baru 3 meninggal, 1 lagi masih dilakukan pencarian sampai malam ini," ungkap Jalal saat dihubungi Kompas.com, Kamis (13/10/2022) dini hari.
Baca juga: Hotma Sitompoel Serahkan Surat Permohonan ke Polisi agar Rizky Billar Tak Ditahan
Hingga kini, sambung Jalal, tim gabungan yang terdiri dari aparat kepolisian dan TNI, Tagana, Damkar, dan sejumlah relawan lain masih berupaya mencari satu orang pelajar perempuan bernama Andini usia 15 tahun.
Ia menjadi satu-satunya korban yang belum ditemukan usai terseret arus sungai di kawasan Puncak Bogor itu.
Baca juga: Rizky Billar 24 Jam Berada di Polres Jaksel, Diperiksa Maraton dari Status Saksi hingga Tersangka
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.