DEPOK, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan Kota Depok bakal mengevaluasi pelaksanaan kegiatan latihan dasar kepemimpinan siswa (LDKS) yang digelar di alam.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Wijayanto, merespons tragedi pelajar SMP-IT Al Hikmah, Depok, yang tengah mengikuti kegiatan LDKS di Curug Kembar Cisarua, Puncak, Bogor, terseret arus sungai.
"Ke depannya kami bakal evaluasi supaya kegiatan-kegiatan yang ada di lapangan seperti di air, seharusnya dilihat lagi secara mendalam faktor-faktor utama untuk keselamatan," kata Wijayanto setelah melayat di rumah duka almarhumah Amira di kawasan Beji, Depok, Kamis (13/10/2022).
Sementara itu, Wijayanto belum dapat memastikan hasil evaluasi untuk kegiatan LDKS dengan agenda outbond.
"Apakah outbond dalam kondisi tertentu ditunda dulu atau gimana, itu kami lihat dulu ke depannya," kata dia.
Lebih jauh, Wijayanto mengatakan bahwa pihaknya belum dapat meminta klarifikasi dari dari pihak SMP-IT Al Hikmah terkait musibah tersebut.
Sebab, Disdik masih mempertimbangkan karena saat ini masih dalam situasi berduka.
Baca juga: 105 Pelajar SMP IT Al Hikmah Depok Camping di Curug Kembar, 3 Tewas Terseret Arus Sungai, 1 Hilang
"Lagi berduka, lihat sikon saja ya, mungkin kami panggil, mungkin kami datangi. Kadang kita bertanya di saat yang tidak tepat malah enggak etis ya, tunggu kondisinya," imbuh dia.
Sebelumnya diberitakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mengungkap identitas 4 pelajar SMP di Depok yang tewas dan hilang terseret arus sungai saat hiking di Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Staff Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Jalaludin mengatakan, keempat korban merupakan SMP-IT Al-Hikmah, Depok. Mereka hilang terseret arus sungai saat hujan deras di kawasan Puncak Bogor.
Tiga dari empat pelajar itu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Korban meninggal terdiri dari dua perempuan dan satu laki-laki. Sementara satu pelajar belum ditemukan dan masih dalam pencarian.
Baca juga: Pelajar SMPIT Al Hikmah Depok Terseret Arus Saat Hiking di Puncak, Ayah Korban: Lagi Ikut LDKS...
"Iya info awalnya memang wisatawan, akhirnya kita berhasil mengidentifikasi tadi bahwa mereka itu pelajar yang sedang camping. Total semuanya ada 105 pelajar, tapi yang hilang 4, yang ditemukan baru 3 meninggal, 1 lagi masih dilakukan pencarian sampai malam ini," ungkap Jalal saat dihubungi Kompas.com, Kamis (13/10/2022) dini hari.
Hingga kini, sambung Jalal, tim gabungan yang terdiri dari aparat kepolisian dan TNI, Tagana, Damkar, dan sejumlah relawan lain masih berupaya mencari satu orang pelajar perempuan bernama Andini usia 15 tahun.
Ia menjadi satu-satunya korban yang belum ditemukan usai terseret arus sungai di kawasan Puncak Bogor itu.
Sedangkan 3 korban lainnya yang ditemukan tewas yakni:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.