Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Drainase di Jakarta Disebut Dibiarkan Begitu Saja, Wagub Riza Bilang Ini

Kompas.com - 13/10/2022, 18:57 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria buka suara soal dugaan pembiaran kondisi drainase yang tak mampu menampung guyuran air hujan di Ibu Kota dalam volume besar.

Pembiaran kondisi drainase itu dinyatakan oleh Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono.

Menurut Riza, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah berupaya meningkatkan kapasitas drainase menggunakan 257 ekskavator.

Baca juga: PDI-P Heran Anies Sudah Tahu Drainase Problem Banjir, tapi Tak Berbuat Apa-Apa

"Kami terus mengupayakan. Bayangkan, ada enggak daerah lain yang punya sampai 257 ekskavator (dan) 400 drum truk," tuturnya di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (13/10/2022).

"Itu bentuk komitmen kami untuk melakukan pengerukan. Jadi daya tampung air kapasitas itu kita tingkatkan," sambung dia.

Dalam kesempatan itu, Riza justru memamerkan sejumlah drainase yang telah dibangun Pemprov DKI seperti waduk, setu, dan embung (tandon air), tanpa merinci nama per proyek.

"Tapi kan teman-teman bisa lihat ya berapa yang sudah dibangun (seperti) waduk, situ, embung, pompa air, tanggul, (ada) berapa banyak," ungkapnya.

Baca juga: Anies Sebut Jakarta Banjir karena Volume Air Hujan Melampaui Kapasitas Drainase

Politisi Gerindra itu menambahkan, upaya Pemprov DKI dalam menangani banjir juga terlihat dari alokasi anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI.

Namun, Riza mengakui bahwa meski telah menggelontorkan banyak anggaran, banjir Jakarta memang tak bisa langsung ditangani dalam sekejap.

Di sisi lain, lanjutnya, hal yang terpenting adalah sejumlah upaya pemerintah setempat untuk menangani banjir.

"Tidak bisa serta merta hari ini disiapkan anggaran, katakanlah langsung diberi anggaran Rp 25 triliun, apa langsung selesai banjirnya? Belum, perlu waktu, perlu ada tahapannya," urai dia.

Gembong menyoroti sikap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang terkesan membiarkan kondisi drainase di Ibu Kota.

Baca juga: Soroti Penanganan Banjir, DPRD: Tangsel Tak Memiliki Master Plan Drainase yang Terintegrasi

Anies telah mengetahui bahwa kapasitas drainase di Ibu Kota kerap tak mampu membendung volume hujan yang mengguyur Jakarta.

Namun, Gembong menilai, Anies tak berbuat banyak untuk meningkatkan kapasitas drainase.

"Dia (Anies) kan sudah tahu persoalannya kalau drainasenya sudah tua. Ya kalau sudah tahu, mau diapain?" ucap Gembong di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis.

"Kan mesti diperbaiki, tapi enggak diapa-apain. (Anies) menyalahkan (drainase), tapi tidak ngapa-ngapain juga," sambungnya.

Gembong menegaskan, Anies seharusnya bisa mengantisipasi terjadinya banjir dengan memperbarui sistem drainase di Ibu Kota.

Ia menilai proses pembaharuan drainase itu harusnya tak sulit dilakukan jika Anies memang niat bekerja.

"Artinya kalau bicara banjir di jakarta, sebetulnya bisa diantisipasi ketika mau mengantisipasi. Kita sudah tahu kok kalau drainase kota kita buruk," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com