"Tidak bisa serta merta hari ini disiapkan anggaran, katakanlah langsung diberi anggaran Rp 25 triliun, apa langsung selesai banjirnya? Belum, perlu waktu, perlu ada tahapannya," urai dia.
Gembong menyoroti sikap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang terkesan membiarkan kondisi drainase di Ibu Kota.
Baca juga: Soroti Penanganan Banjir, DPRD: Tangsel Tak Memiliki Master Plan Drainase yang Terintegrasi
Anies telah mengetahui bahwa kapasitas drainase di Ibu Kota kerap tak mampu membendung volume hujan yang mengguyur Jakarta.
Namun, Gembong menilai, Anies tak berbuat banyak untuk meningkatkan kapasitas drainase.
"Dia (Anies) kan sudah tahu persoalannya kalau drainasenya sudah tua. Ya kalau sudah tahu, mau diapain?" ucap Gembong di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis.
"Kan mesti diperbaiki, tapi enggak diapa-apain. (Anies) menyalahkan (drainase), tapi tidak ngapa-ngapain juga," sambungnya.
Gembong menegaskan, Anies seharusnya bisa mengantisipasi terjadinya banjir dengan memperbarui sistem drainase di Ibu Kota.
Ia menilai proses pembaharuan drainase itu harusnya tak sulit dilakukan jika Anies memang niat bekerja.
"Artinya kalau bicara banjir di jakarta, sebetulnya bisa diantisipasi ketika mau mengantisipasi. Kita sudah tahu kok kalau drainase kota kita buruk," ucapnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.