JAKARTA, KOMPAS.com - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan merilis hasil investigasi kecelakaan maut yang terjadi di Jalan Transyogi, Cibubur, Kota Bekasi.
Dalam surat resmi yang diterima Kompas.com disebutkan bahwa pengumuman hasil investigasi KNKT akan digelar di Ruang Aula Gedung KNKT Lantai 3 Jalan Medan Merdeka Timur nomor 5.
"Komite Nasional Keselamatan Transportasi akan menyelenggarakan media rilis hasil investigasi kecelakaan beruntun truk tangki di Jalan Transyogi Cibubur, Kota Bekasi, Jawa Barat yang terjadi pada hari Senin, 18 Juli 2022," demikian keterangan surat yang diterima oleh Kompas.com, Kamis (13/10/2022).
Pengumuman hasil investigasi itu juga akan disiarkan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting.
Senior Investigator KNKT Ahmad Wildan membenarkan soal rencana pengumuman hasil investigasi laka maut truk Pertamina di Cibubur.
"Iya, insya Allah (Selasa) tanggal 18 Oktober," ujar Wildan saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (13/10/2022).
Kendati demikian, Wildan belum dapat memberikan informasi lebih lanjut soal gambaran umum dalam hasil investigasi tersebut.
Sebagai informasi, kecelakaan maut yang melibatkan truk tangki pengangkut bahan bakar minyak (BBM) berjenis solar terjadi pada tiga bulan lalu atau tepatnya pada Senin (18/7/2022).
Baca juga: Polisi Tangkap Sopir dan Kernet Truk Pertamina yang Terlibat Kecelakaan Maut di Transyogi Cibubur
Truk tangki Pertamina itu menabrak sejumlah pengendara kendaraan bermotor dan mobil. Akibatnya 11 orang meninggal dalam peristiwa laka maut yang terjadi.
Kecelakaan maut itu bermula saat truk Pertamina berjalan dari arah jalan alternatif Cibubur mengarah Cileungsi.
Ketika truk sampai di dekat lampu lalu lintas Cibubur CBD, kendaraan bermuatan BBM tersebut menabrak kendaraan lain.
Diduga tabrakan terjadi karena kontur jalan yang menurun di kawasan lampu lalu lintas Cibubur CBD disertai kegagalan pengereman pada truk.
Kegagalan sistem pengereman itu yang mendorong truk tangki tersebut terjun bebas dan mendorong kendaraan yang berada di depannya.
Beberapa hari usai peristiwa kecelakaan maut terjadi, sang sopir ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolres Bekasi Kota.
Saat itu, Direktur Lalu Lintas Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Latif Usman juga menyebut bahwa posisi traffic light atau lampu lalu lintas Cibubur CBD bermasalah.
"Kalau dilihat dari kasat mata, tidak layak. Jadi, makanya akan kami evaluasi," ucap Latif, di tempat kejadian kecelakaan maut, Selasa (19/7/2022) lalu.
Karena letaknya dianggap bermasalah, hingga kini polisi memutuskan untuk menonaktifkan lampu lalu lintas tersebut dan menggantinya dengan lampu hazard berwarna kuning.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.