JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan tak ada kenaikan kematian pada balita dan anak di ibu kota akibat gagal ginjal akut. Hal itu disampaikan Dinas Kesehatan DKI lewat akun Instagram resminya, Jumat (14/10/2022).
Informasi itu disampaikan Dinas Kesehatan DKI menanggapi adanya kasus gangguan ginjal misterius pada anak di Indonesia.
Baca juga: Meningkat, Gangguan Ginjal Akut Misterius pada Anak Jadi 152 Kasus
"Data surveilans kematian DKI Jakarta, tidak ada kenaikan tren kematian pada balita dan anak di DKI Jakarta pada tahun 2022. Dan tidak ada kenaikan kematian pada balita dan anak dikarenakan gagal ginjal akut," demikian keterangan Dinas Kesehatan DKI di akun Instagram @dinkesdki, Jumat.
Berdasarkan data yang dihimpun, terdapat 42 kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak di Jakarta pada periode 1 Januari hingga 13 Oktober 2022.
Dari 42 kasus, sebanyak 25 orang meninggal dunia dan 10 orang dinyatakan sembuh. Sisanya sebanyak 7 orang masih menjalani rawat inap.
Dari 42 kasus, tercatat sebanyak 37 balita terkena gangguan ginjal akut misterius. Adapun sisanya 5 anak yang terkena berada di rentang usia 5-18 tahun.
Baca juga: Kasus Gangguan Ginjal Akut, Komisi IX Minta Kemenkes Libatkan BPOM
Sementara itu, beberapa penyebab terjadinya gangguan ginjal akut pada anak ialah infeksi leptosirosis, influenzae, parainfluenzae, MSIC atau long Covid-19, virus CMV, virus HSV, bocavirus, legionella, shigella, dan e.coli.
Dinas Kesehatan DKI pun mengingatkan para orang tua tidak panik menghadapi situasi di mana tengah terjadi peningkatan kasus gangguan ginjal akut ini.
"Tidak perlu panik, namun tetap perlu waspada terutama jika jumlah frekuensi buang air kecil anak berkurang," demikian keterangan dari Dinas Kesehatan DKI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.