JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menemui massa yang berdemonstrasi di depan Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (14/10/2022).
Meski membuka dialog dengan massa, Anies menolak memberikan tanda tangan saat disodorkan surat pernyataan dari massa.
Surat itu pada intinya berisi pernyataan untuk menjamin Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan bertanggung jawab terhadap permasalahan di ibu kota.
Sambil lesehan di tengah-tengah massa aksi, Anies berkata, tidak mudah untuk menandatangani surat yang belum pernah dipelajari sebelumnya.
"Ketika seorang gubernur menandatangani, itu bukan hanya dibaca lima atau 10 menit. Harus dipelajari karena ada prosesnya, supaya bisa dipertanggungjawabkan," ucap Anies kepada massa aksi.
Penolakan dari Anies itu pun langsung disambut sorakan dari massa yang terlihat kecewa/
Anies yang akan purna tugas pada Minggu (16/10/2022) mendatang itu pun lalu meminta massa aksi untuk harus saling menghormati.
"Ketika Anda berbicara, tidak ada yang memotong. Maka Anda juga harus saling menghormati," kata Anies.
Adapun surat pernyataan diberikan oleh Perwakilan Koalisi Perjuangan Warga Jakarta (KOPAJA), saat berdialog dengan Anies.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu, didampingi Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria membuka dialog dengan massa sekitar pukul 15.50 WIB.
Baca juga: Tarian Anies di Acara Perpisahannya dengan ASN Pemprov DKI
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.