Pada akhir 1960an, Hoegeng juga pernah membongkar kasus penyelundupan mobil mewah yang melibatkan Robby Tjahjadi, pengusaha yang dikenal dekat dengan polisi, tentara, hingga petinggi Bea Cukai.
Baca juga: Mengenang Jenderal Hoegeng, Satu-satunya Polisi Jujur Menurut Gus Dur
Dalam autobiografi Hoegeng yang berjudul Hoegeng, Polisi: Idaman dan Kenyataan (1993), disebutkan kerugian negara akibat penyelundupan mobil mewah tersebut berpotensi mencapi Rp 716 juta.
Kasus penyelundupan mobil mulai terkuak. Kapolri Hoegeng turun tangan menyelidikinya. Robby diganjar hukuman penjara 10 tahun, yang hanya dijalaninya 2,5 tahun.
Tak berapa lama, Hoegeng diberhentikan pada Oktober tahun 1971. Seiring dengan berkembangnya kasus lain, yakni Pemerkosaan Sum Kuning yang konon melibatkan anak pejabat di Yogyakarta.
Panda Nababan, wartawan senior yang pernah bertugas di kepolisian dan dekat dengan Hoegeng, mengatakan, idealisme Hoegeng harus dibayar mahal di masa Orde Baru.
Hoegeng yang menjabat Kapolri sejak 1968 diberhentikan pada 1971 atau sebelum memasuki usia pensiun.
Ia juga tidak boleh menghadiri pernikahan anak sahabatnya, Sumitro Djojohadikusumo, yakni Prabowo Subianto, dengan Siti Hediati Hariyadi, putri Presiden Soeharto.
Selain itu, Hoegeng pernah pula dilarang mengikuti upacara Hari Bhayangkara sekalipun memperoleh undangan, hanya karena Soeharto menghadiri acara itu.
Baca juga: Polisi Jujur Bernama Hoegeng, Antisuap dan Obsesi Inginkan Polri Bersih
Pembatasan bagi Hoegeng semakin berat setelah dia menjadi salah satu penanda tangan Petisi 50, kelompok tokoh yang mengkritisi pemerintahan Soeharto.
Pasca-keluarnya petisi itu, acara musik The Hawaiian Seniors TVRI yang diisi Hoegeng diberedel. Begitu pula acara diskusi yang ia pandu di radio Elshinta.
Hoegeng bahkan sempat masuk daftar orang yang dicegah ke luar negeri sehingga ia kesulitan mengobati penyakitnya.
”Hal-hal menyakitkan banyak dialami Pak Hoegeng. Tragis. Orang-orang yang jujur, bersih, memang kerap melalui suatu tragedi,” tutur Panda.
Namun, Hoegeng tetaplah Hoegeng. Prinsip hidupnya terjaga hingga akhir hayat.
(Harian Kompas: Kurnia Yunita Rahayu/Kompas.com: Nur Rohmi Aida)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.