JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim, membantah adanya krisis air bersih di Kampung Nelayan Marunda Kepu, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.
Menurutnya, air tidak mengalir ke wilayah ini karena ada perbaikan sistem perpipaan dari penyuplai air.
"Tapi memang air tidak sampai ke sana pada saat itu melalui perpipaan, karena ada perbaikan dan dorongan belum baik dari PAM (perusahaan air minum)," ujar Ali saat ditemui Kompas.com di Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Jumat (14/10/2022).
"Kami suplai (air bersih) dengan mobil tangki dari PAM. Jadi tidak ada kekurangan air bersih di sana, enggak ada," sambungnya.
Baca juga: Krisis Air Bersih di Kampung Nelayan Marunda Kepu, Warga: Kadang Enggak Kebagian...
Dia menyebut, permasalahan air bersih di kampung itu ditangani dengan tangki air dari PAM Jaya.
"Kami suplai terus air bersih. Nah, sekarang mereka (warga) sudah bisa buka keran. Bisa cek langsung di sana," imbuhnya.
Kendati demikian, dia mengakui bahwa tak semua warga bisa langsung membuka keran air di rumahnya. Sebab, ada sebagian dari mereka yang masih harus membawa jeriken untuk membawa air bersih dari tangki.
"(Warga) yang belum punya perpipaan masih ambil air pakai jeriken, jadi bukan semuanya," tutur dia.
Idealnya, kata dia, masyarakat harus mendapatkan air perpipaan. Oleh sebab itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara tengah memperbaiki sistem pendistribusian air menggunakan master meter.
"Program ini masih terus dijalankan oleh PAM. Di Jakarta Utara memang untuk air itu tidak bisa lagi mengharapkan air tanah, semuanya berharap dari air perpipaan," tutur Ali.
Baca juga: Jeritan Hati Warga Kampung Nelayan Marunda Kepu yang 6 Bulan Krisis Air tetapi Tetap Harus Bayar
Dia menjelaskan, dari ujung bagian timur yang berbatasan dengan Bekasi, Kampung Nelayan Marunda Kepu, maupun di kanal Muara sedang dilaksanakan program untuk perpipaan. Ali mengeklaim proses pengerjaan sudah 80 persen.
"Termasuk di RW 17 penjaringan, di muara baru ada master meter yang akan kami ubah. Termasuk yang ada di Marunda Kepu," paparnya.
Diberitakan sebelumnya, Kampung Nelayan Marunda Kepu, disebut mengalami krisis air bersih sejak enam bulan lalu.
Aliran air bersih yang disalurkan PT Aetra Air Jakarta sebagai penyuplai air ke rumah warga di kampung terganggu.
Baca juga: Derita Warga Kampung Nelayan Marunda Kepu, 6 Bulan Dilanda Krisis Air Bersih
Akibatnya, mereka kesulitan mendapatkan air untuk mandi, mencuci, dan masak.