DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Divisi Pengawasan dan Monitoring Evaluasi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra mengatakan, peristiwa SMPIT Al Hikmah Depok yang terseret arus sungai saat mengikuti latihan dasar kepemimpinan siswa (LDKS) di Curug Kembar, Cisarua, Bogor, dapat menimbulkan rasa trauma bagi teman-teman korban.
Terutama, bagi pelajar yang melihat langsung korban yang terseret arus sungai hingga menyebabkan meninggal dunia.
"Tentu peristiwa ini menyebabkan anak-anak trauma, terutama yang melihat langsung teman-temannya meninggal," ujar Jasra dalam keterangan tertulisnya, Jumat (14/10/2022) malam.
Baca juga: Kesaksian Al Faridho Lihat Teman-temannya Terseret Arus Sungai saat LDKS di Puncak Bogor
Untuk itu, KPAI mendorong SMPIT Al Hikmah menyediakan ahli kejiwaan untuk memulihkan rasa traumatis para pelajar tersebut.
"Sekolah punya kewajiban menyediakan ahli kejiwaan, untuk menjaga anak-anak tidak trauma berkepanjangan," kata Jasra.
Disisi lain, KPAI turut berbelasungkawa atas musibah yang menimpa para pelajar SMPIT Al Hikmah Depok. Terlebih, masih ada satu korban yang belum dapat ditemukan Tim SAR.
"Tentu kita ikut merasakan kebatinan keluarga yang ingin segera bertemu korban," ujar Jasra.
Sebelumnya diberitakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mengungkap identitas 4 pelajar SMP di Depok yang tewas dan hilang terseret arus sungai saat hiking di Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Baca juga: Disdik Depok Bakal Evaluasi Kegiatan LDKS di Alam Terbuka Usai Musibah SMP-IT Al Hikmah
Staff Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Jalaludin mengatakan, keempat korban merupakan SMPIT Al-Hikmah, Depok. Mereka hilang terseret arus sungai saat hujan deras di kawasan Puncak Bogor.
Tiga dari empat pelajar itu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Korban meninggal terdiri dari dua perempuan dan satu laki-laki. Sementara satu pelajar belum ditemukan dan masih dalam pencarian.
"Iya info awalnya memang wisatawan, akhirnya kita berhasil mengidentifikasi tadi bahwa mereka itu pelajar yang sedang camping. Total semuanya ada 105 pelajar, tapi yang hilang 4, yang ditemukan baru 3 meninggal, 1 lagi masih dilakukan pencarian sampai malam ini," ungkap Jalal saat dihubungi Kompas.com, Kamis (13/10/2022) dini hari.
Baca juga: Pelajar SMPIT Al Hikmah Depok Terseret Arus Saat Hiking di Puncak, Ayah Korban: Lagi Ikut LDKS...
Hingga kini, sambung Jalal, tim gabungan yang terdiri dari aparat kepolisian dan TNI, Tagana, Damkar, dan sejumlah relawan lain masih berupaya mencari satu orang pelajar perempuan bernama Andini usia 15 tahun.
Ia menjadi satu-satunya korban yang belum ditemukan usai terseret arus sungai di kawasan Puncak Bogor itu.
Sedangkan 3 korban lainnya yang ditemukan tewas yakni:
1. Tara Taskin (13 tahun), ditemukan pukul 18.30 WIB.
2. Amira Hana (14 tahun), ditemukan pukul 21.22 WIB.
3. Raka Alfa (13 tahun), ditemukan pukul 21.43 WIB.