Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Margonda Depok Banjir, Warga: Di Mana-mana jadi Kena Macet

Kompas.com - 15/10/2022, 21:31 WIB
M Chaerul Halim,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Banjir di Jalan Margonda Raya, Kota Depok, pada Sabtu (15/10/2022) sore menyebabkan arus lalu lintas macet.

Pasalnya, dua ruas di Jalan Margonda Raya arah Depok maupun sebaliknya juga terendam banjir.

Salah seorang pengemudi mobil bernama Dea mengatakan titik kemacetan bermula dari KFC Lenteng Agung menuju arah Depok.

Baca juga: Imbas Hujan Deras di Kota Depok, Ruas Jalan Arif Rahman Hakim Tergenang Banjir

Dia yang hendak pulang menuju kediamannya di daerah Baktijaya, Depok, terpaksa memilih jalur alternatif untuk menghindari kemacetan di Jalan Margonda Raya.

"Mau pulang ke rumah gue di Depok, di Bakti Jaya di sampingnya Juanda. Cuman liat maps warnanya merah semua di sepanjang Jalan Margonda. Terus ya sudah dari arah Lenteng Agung, lewat Jalan Kelapa Dua," kata Dea saat dihubungi Kompas.com, Sabtu.

Kata Dea, lalu lintas masih normal ketika dia melewati Jalan Akses UI menuju Jalan Rumah Tahanan Militer (RTM), Kelapa Dua.

Namun, rupanya titik kemacetan kembali terjadi dari Jalan RTM hingga menuju arah Jalan Juanda. Dia mengaku menghabiskan waktu lebih dari satu jam untuk melewati jalan itu.

Baca juga: Minta Pemeriksaannya Ditunda, Teddy Minahasa Ingin Didampingi Pengacara Pribadi

"Stuck-nya lagi pas di depan RTM sudah mulai macet. Sampai baru mulai loose-nya lagi enggak macet sama sekali setelah Gema Insan masih lurus lagi menjelang arah keluar jalan Juanda. Di situ baru kosong," ujar Dea.

Dea membandingkan, waktu perjalanan dari kediamannya menuju Srengseng Sawah hanya menempuh waktu 20 menit.

Kini, dia harus menempuh waktu dua jam untuk pulang imbas hujan lebat yang menyebabkan banjir dan macet.

Baca juga: Anies Resmikan Operasional Halte Transjakarta Bundaran HI meski Belum Rampung

 

"Waduh itu gua rasa, sudah kayak dari Srengseng Sawah, Jagakarsa sampai Depok itu tadi pagi gua berangkat cuman 20 menit. Ini pulang ada kali 2 jam," ujar Dea.

Dikatakan Dea, kemacetan itu imbas dari genangan banjir yang menggenangi Jalan Raya Margonda. Sehingga, Jalan RTM menuju Kelapa Dua menjadi jalur alternatif bagi pengendara lain.

"Lama banget, terus makanya tadi langsung ngecek di (akun Instagram) Depok24jam, ternyata Margonda sudah kayak genangan, sudah kolam di depan KFC. Terus makin lama makin rame mobil dari arah sebaliknya. Akhirnya macet di depan Gema Insani," ujar dia.

Baca juga: Besok Hari Terakhir Anies-Riza, Acara Terima Kasih Jakarta Digelar di Sekitar Balai Kota

Dea menambahkan, lalu lintas kembali normal usai melewati Jalan RTM menuju Jalan Juanda.

"Pas sudah berhasil keluar dari Jalan RTM. Gue lewatin Juanda, tuh lancar jaya enggak ada mobil. Bayangin, sama sekali. Berarti kan pada stuck semua di Margonda," tutur dia.

Perempuan kelahiran Depok itu menyebutkan, Jalan Raya Margonda atau tepatnya di depan KFC Margonda, memang langganan banjir usai diguyur hujan lebat.

Baca juga: Daftar 7 Tahanan yang Kabur dari Rutan Mapolsek Jatiasih, 2 Orang Masih Buron

Terlebih, pembangunan trotoar yang saat ini tengah dikerjakan berdampak saluran drainase yang kurang berfungsi.

"Di depan KFC tuh dari dulu, dari zamannya sudah mulai banyak pembangunan di Margonda. Itu tuh depan KFC banjir terus kalau hujan deras, apalagi situasi kayak gini, Margonda trotoarnya lagi dihancurin, becek kan jadinya ya," imbuh dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Kasus Lansia Remas Kelamin Bocah di Depok, Polisi Belum Pastikan Penyebab Kematian Korban

Kasus Lansia Remas Kelamin Bocah di Depok, Polisi Belum Pastikan Penyebab Kematian Korban

Megapolitan
24 Tempat Parkir di Jakarta Berlakukan Tarif Disinsentif, Pengecekan lewat Pelat Nomor Kendaraan

24 Tempat Parkir di Jakarta Berlakukan Tarif Disinsentif, Pengecekan lewat Pelat Nomor Kendaraan

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Luka di Alat Kelamin Bocah Tewas akibat Diremas Lansia di Depok

Polisi Ungkap Ada Luka di Alat Kelamin Bocah Tewas akibat Diremas Lansia di Depok

Megapolitan
Pedagang Onderdil Mengaku Tak Khawatir Usai Plaza Atrium Senen Dijual dan Berganti Manajemen

Pedagang Onderdil Mengaku Tak Khawatir Usai Plaza Atrium Senen Dijual dan Berganti Manajemen

Megapolitan
RS Kartika Husada Janji Hadirkan Dokter Ahli untuk Bocah yang Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel

RS Kartika Husada Janji Hadirkan Dokter Ahli untuk Bocah yang Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel

Megapolitan
Pagi Mencekam di SMAN 6 Jaksel: Ruang Panel Listrik Terbakar Diduga akibat Korsleting, Satpam Sekolah Meninggal

Pagi Mencekam di SMAN 6 Jaksel: Ruang Panel Listrik Terbakar Diduga akibat Korsleting, Satpam Sekolah Meninggal

Megapolitan
Kronologi Bocah di Depok Tewas Usai Kelaminnya Diremas Lansia

Kronologi Bocah di Depok Tewas Usai Kelaminnya Diremas Lansia

Megapolitan
Mulai 1 Oktober, Pemprov DKI Tambah 24 Tempat Parkir Tarif Disinsentif

Mulai 1 Oktober, Pemprov DKI Tambah 24 Tempat Parkir Tarif Disinsentif

Megapolitan
RS Kartika Husada Bantah Operasi Amandel Bocah yang Mati Batang Otak Tanpa Persetujuan Keluarga

RS Kartika Husada Bantah Operasi Amandel Bocah yang Mati Batang Otak Tanpa Persetujuan Keluarga

Megapolitan
Modus Lansia yang Remas Alat Kelamin dan Tewaskan Bocah di Depok

Modus Lansia yang Remas Alat Kelamin dan Tewaskan Bocah di Depok

Megapolitan
Pemprov DKI Resmi Angkat 421 CPNS menjadi PNS

Pemprov DKI Resmi Angkat 421 CPNS menjadi PNS

Megapolitan
Anak Perwira TNI yang Tewas Terpanggang di Lanud Halim Dipastikan Bukan Korban 'Bully'

Anak Perwira TNI yang Tewas Terpanggang di Lanud Halim Dipastikan Bukan Korban "Bully"

Megapolitan
Ulah Cabul Lansia di Depok: Remas Kemaluan Seorang Bocah lalu Mengamuk Usai Dilabrak Orangtua Korban

Ulah Cabul Lansia di Depok: Remas Kemaluan Seorang Bocah lalu Mengamuk Usai Dilabrak Orangtua Korban

Megapolitan
Benarkan Bocah 7 Tahun Mati Batang Otak usai Operasi Amandel, Pihak RS: Terjadi Hal yang Tak Diinginkan

Benarkan Bocah 7 Tahun Mati Batang Otak usai Operasi Amandel, Pihak RS: Terjadi Hal yang Tak Diinginkan

Megapolitan
CHR Sempat Bertemu Ayahnya Sebelum Ditemukan Tewas Terpanggang di Lanud Halim

CHR Sempat Bertemu Ayahnya Sebelum Ditemukan Tewas Terpanggang di Lanud Halim

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com