Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Kompol Ocha, Kapolsek Menteng yang Usir Preman di Rumah Wanda Hamidah

Kompas.com - 18/10/2022, 10:59 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Video Kapolsek Menteng Kompol Rosana Albertina Labobar atau Ocha yang menertibkan proses pengosongan rumah artis peran Wanda Hamidah viral di media sosial.

Video Kompol Ocha yang tengah menertibkan proses pengosongan tersebut mulanya diunggah oleh akun Tik Tok @akulahmika. Kemudian video dari akun Tik Tok itu diunggah oleh Wanda Hamidah di akun Instagramnya pada Minggu (16/10/2022).

Dalam video itu, Kompol Ocha terlihat sedang mengusir para preman yang berada di sekitaran rumah Wanda Hamidah yang kini sedang dalam proses sengketa. 

Baca juga: Wanda Hamidah Protes Pemkot Jakpus Eksekusi Tanpa Ada Putusan Pengadilan

"Ini urusan Bu Wanda dan lawyer. Enggak ada lagi PP di sini. Enggak ada lagi preman di sini. Semua pulang! Biar saya yang jaga di sini," ujar Kompol Ocha dalam video tersebut.

Dalam unggahannya, Wanda Hamidah pun memuji keberanian Kompol Ocha lantaran berani maju menghadapi preman-preman di sekitar rumah Wanda.

“Hebat Bu Ocha, Kapolsek Menteng. Salut! Perempuan dan berani,” ucap Wanda Hamidah dalam keterangan unggahannya.

Terkini, Wanda Hamidah telah mengajukan gugatan kepada Wali Kota Jakarta Pusat terkait pengosongan rumahnya ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta. Perkara ini teregistrasi dengan nomor 359/G/2022/PTUN.JKT.

Adapun Kompol Ocha merupakan seorang polisi wanita (polwan) yang berprestasi. Sebelum menjabat Kapolsek Menteng, ia pernah mengungkap jaringan pengedar sabu internasional pada 2017.

Kala itu, Ocha menjabat Wakil Kepala Satuan (Wakasat) Narkoba Polresta Depok. Ocha masih berpangkat AKP (Ajun Komisaris Polisi).

Kendati demikian, ia telah dipercaya sebagai kepala tim penyelidikan kasus penyelundupan 1 ton sabu di kawasan Pantai Anyer, Banten. Dia merupakan polwan satu-satunya yang dipercaya untuk bergabung dalam tim tersebut.

Baca juga: Duduk Perkara Pengosongan Rumah Wanda Hamidah di Menteng, Lahan Akan Dipakai Pemilik SHGB

 

"Waktu itu berdasarkan informasi, ada WNA asal Taiwan yang datang ke Jakarta jakarta untuk rencananya mengangkut narkoba jenis sabu dan mengedarkannya. Waktu itu kita belum tahu sebanyak apa sabunya, pastinya dalam jumlah yang banyak," kata perempuan kelahiran 19 Oktober 1986 itu, dikutip dari pemberitaan Kompas.com pada 4 September 2019.

Perjuangannya kala itu tak mudah. Sebagai kepala tim penyelidikan dan satu-satunya polwan dalam tim tersebut, ia menyusun strategi untuk mengetahui pergerakan pengedaran sabu tersebut.

Oleh karena itu, Ocha menambahkan, ia harus rela meninggalkan keluarganya selama 1 bulan 2 minggu guna mendalami dan menyelidiki peredaran sabu itu. Ia ingin memberikan hasil yang terbaik dalam pengungkapan kasus peredaran narkoba itu.

Setelah mengidentifikasi lokasi transaksi 1 ton sabu tersebut, Ocha bersama anggotanya pun langsung bergerak menuju Pantai Anyer, Banten. Para anggota disebar untuk mengepung lokasi transaksi sabu tersebut.

Kala itu, Ocha harus menyamar dengan cara tiarap di pasir pantai di balik semak-semak. Ocha hanya memakai baju lengan pendek dan kakipun hanya beralaskan sandal. Akibatnya, ia harus rela mengalami gatal-gatal pada kulitnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com