JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus gagal ginjal akut misterius yang menyerang ratusan anak masih menjadi perhatian masyarakat. Di DKI Jakarta sendiri, tercatat 49 anak yang menderita kondisi gangguan ginjal tersebut.
Berkaca dari temuan kasus ini, apa sebenarnya yang menyebabkan gagal ginjal akut misterius pada anak?
Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta Ngabila Salama mengungkapkan, sampai saat ini penyebab pasti gagal ginjal misterius masih belum diketahui.
Meski demikian, kata dia, ada beberapa dugaan penyebab, yakni infeksi virus, bakteri, dan sebagainya.
Baca juga: Benarkah Vaksin Covid-19 Penyebab Gagal Ginjal Akut pada Anak?
"Tentunya kami harus melihat lebih lanjut lagi, menelusuri apakah ini memang ada hubungannya dengan long Covid-19 pada anak, MIS-C (multisystem inflammatory syndrome in children), infeksi bakteri atau virus lain," ujar Ngabila melalui tayangan Live Instagram @dinkesdki, Selasa.
Dalam kesempatan itu, ia menyebutkan jika kasus gagal ginjal akut misterius disebabkan oleh infeksi, maka dipastikan bisa menular.
"Kalau infeksi pasti menular. Karena infeksi itu bisa virus, bakteri, jamur, parasit. Bisa influenza, adenovirus, parainfluenza, Covid-19, leptospirosis, shigella, e coli, itu menular," ucapnya.
Baca juga: Apakah Gagal Ginjal Akut pada Anak Bisa Menular?
Lebih jauh, dia menjelaskan cara penularan infeksi di antaranya melalui pernapasan maupun fekal oral. Sederhananya, patogen penyebab penyakit bisa masuk ke mulut melalui benda, makanan, atau minuman yang terkontaminasi. Kemudian, orang yang terpapar akan terinfeksi penyakit.
Ngabila pun meminta agar para orangtua memperhatikan kebersihan anak-anaknya, termasuk mencuci tangan dan menggunakan masker.
"Jaga jarak, tetap higienis, dan yang paling penting kalau di sekolah menjaga ventilasi udara tetap baik terutama di indoor," imbuhnya.
Sementara ini Dinkes DKI Jakarta mecatat penambahan kasus gagal ginjal akut misterius yang dilaporkan dari fasilitas kesehatan. Terbaru, kasus per Januari sampai 18 oktober 2022 menjadi 49 kasus.
Baca juga: 49 Anak di Jakarta Derita Gagal Ginjal Akut Misterius, Kapan Orangtua Perlu Waspada?
"Mulai ada dua kasus dalam sebulan, tetapi memang ada lonjakan di bulan Agustus sekitar 10 kasus," tutur Ngabila.
Dari jumlah itu, sebanyak 25 anak dinyatakan meninggal dunia, 12 pasien masih menjalani perawatan, dan 12 anak lainnya sudah sembuh.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.