TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah menyatakan bakal memberlakukan sanksi tegas atau bahkan menindak secara pidana terhadap mereka yang melakukan tawuran.
“Pak Kapolres itu sudah menyatakan sikap tegasnya, jadi mereka kalau sampai melakukan kekerasan, itu bisa ditindak secara pidana,” ujar Arief kepada wartawan, Selasa (18/10/2022).
Arief menjelaskan bahwa pada dasarnya anak-anak yang melakukan tindakan tawuran sebenarnya akan diberikan sanksi berupa pembinaan.
Baca juga: Marak Tawuran Pelajar, DPRD Kota Tangerang: Itu Salah Negara
Namun, ketika tindakan anak-anak saat tawuran tersebut sudah mengancam nyawa atau jiwa orang lain maka bisa diberlakukan hukum tindak pidana.
“Jadi sanksinya sudah pakai Undang-Undang Pidana,” ujarnya.
Pernyataan Arief terlontar guna menanggapi banyaknya laporan terkait aksi tawuran remaja berstatus pelajar dalam beberapa waktu terakhir.
Seperti yang terjadi di Jalan KH Dewantoro, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang pada Minggu (9/10/2022). Tawuran pelajar itu terjadi sekitar pukul 03.00 WIB. Sebanyak 6 pelajar diamankan Polsek Ciledug dalam insiden itu.
Baca juga: Polda Metro Peringatkan Ormas agar Tak Lakukan Aksi Premanisme
Selain itu, terjadi pula tawuran di Jalan Buroq Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang pada sekitar pukul 19.30 WIB, Kamis (15/9/2022). Sejumlah pelajar diamankan pihak kepolisian dan ada satu korban berinisial AF yang mengalami jari lengan nyaris putus.
Polsek Ciledug juga berhasil mengamankan 6 remaja yang hendak melakukan aksi tawuran pada Sabtu (15/10/2022) di Jalan Inpres VI Kelurahan Gaga, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang Banten. Remaja tersebut kedapatan membawa celurit.
Kemudian, dalam operasi kejahatan jalanan pada Minggu (16/10/2022), pihak kepolisian berhasil mengamankan 17 orang dan 1 senjata tajam saat para pelajar melakukan aksi tawuran.
Dengan banyaknya contoh aksi tawuran ini, Arief mengingatkan bahwa semua pihak baik intansi-intansi pemerintahan sampai dengan orang tua harus berperan mendampingi dan mengarahkan anak-anak.
Anak-anak harus dibuat mengikuti kegiatan yang dapat menyalurkan bakat, minat dan kreativitas mereka, agar dapat mengalihkan dari penyaluran energi anak-anak ke hal-hal yang negatif.
Kegiatan positif tersebut bisa berupa olahraga, seni budaya dan lain sebagainya.
“Makanya kita berharap anak anak kita ini bisa terus tumbuh dewasa dengan baik, jangan sampai merugikan diri sendiri dan merugikan masa depannya,” ucap dia.
“Makanya mudah mudahan, mereka kan yang tawuran sebenarnya karena kurangnya kegiatan positif, nah maka ini kita libatkan terus bikin acara yang banyak supaya mereka ikut terlibat,” tambah dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.