Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teka-teki Jasad Perempuan Terbungkus Plastik di Kolong Tol Becakayu yang Mulai Temui Titik Terang

Kompas.com - 19/10/2022, 06:39 WIB
Joy Andre,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Kepingan teka-teki soal jasad perempuan terbungkus plastik dan terlilit lakban hitam yang ditemukan di kolong Tol Becakayu, Kota Bekasi, pada Senin (17/10/2022) malam, kini mulai menemui titik terang.

Tak butuh waktu lama, polisi langsung memberi rincian soal identitas korban.

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Hengki mengatakan bahwa jasad yang terbungkus plastik itu adalah AYR (36), seorang perempuan yang bekerja sebagai karyawan swasta.

"Inisial korban AYR (36), jenis kelamin perempuan, pekerjaan karyawan swasta," ungkap Hengki di Mapolres Bekasi Kota, Selasa (18/10/2022).

Baca juga: Polisi Beberkan Identitas Jasad Perempuan yang Dibuang di Kolong Tol Becakayu

AYR tinggal di wilayah Pulo Gebang, Jakarta Timur dan statusnya belum menikah.

Kronologi penemuan jasad AYR

Saksi bernama Dian (35) bercerita soal kronologi awal penemuan korban.

Dian mengatakan bahwa korban pertama kali ditemukan oleh seorang penjaga warung ketika sedang mencari gelas kopi bekas pelanggannya.

"Dia lagi cari gelas kopi sebenarnya, terus ketemu bungkusan plastik di TKP. Dia ketakutan dan langsung nemuin saya," kata Dian di lokasi kejadian, Selasa.

Mereka berdua selanjutnya ke lokasi tempat jasad korban berada. Saat mengecek plastik tersebut, keduanya dikejutkan dengan dua jari kaki korban yang terlihat.

"Terbungkus rapi, yang kelihatan itu setelah dilihat sekeliling, plastiknya sobek. Kelihatan (hanya) dua jari kakinya korban," tutur Dian.

Baca juga: Kagetnya Penjaga Warkop di Kolong Tol Becakayu, Cari Gelas Kopi, Malah Temukan Mayat Terbungkus Plastik

Mereka berdua memutuskan untuk melapor ke aparat berwenang untuk proses evakuasi jasad tersebut.

Ada unsur kekerasan di tubuh korban

Hengki menyatakan bahwa ada unsur penganiayaan di tubuh korban. Unsur kekerasan itu terlihat dari mulut korban yang mengeluarkan darah.

"Dari mulutnya keluar darah," ujar Hengki singkat.

Kapolsek Pondok Gede Kompol Herman Edco Wijaya turut mengucapkan hal yang senada dengan Hengki.

Baca juga: Jasad Perempuan di Kolong Tol Becakayu Miliki Luka Bekas Penganiayaan

Herman menjelaskan bahwa ada luka lebam akibat pukulan benda tumpul di kepala AYR.

"Luka benda tumpul di bagian kepala," ujar Herman.

Polisi langsung tetapkan satu tersangka

Tak sampai 24 jam setelah jasad korban ditemukan, Kepolisian Daerah Metro Jaya langsung menangkap terduga pelaku berinisial R dan menetapkannya sebagai tersangka.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengungkapkan, R diduga kuat membunuh korban di salah satu kamar apartemen di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

"Pelaku pembuang mayat berinisial R adalah pelaku tunggal pembunuhan. TKP (pembunuhan) di Apartemen Green Pramuka," ujar Hengki Haryadi, Selasa malam.

Baca juga: Polisi Tetapkan Seorang Tersangka Pembunuhan Perempuan yang Ditemukan di Kolong Tol Becakayu

Seusai menghabisi korban, pelaku R langsung membungkus jasad korban menggunakan plastik dan lakban berwarna hitam.

Jasad AYR kemudian dibawa dari lokasi pembunuhan dan dibuang ke kolong Tol Becakayu.

Meski sudah menetapkan R sebagai tersangka, namun polisi masih mendalami motif dibalik kasus pembunuhan tersebut.

Adapun tersangka R akan dijerat dengan Pasal 340 subsider Pasal 338 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

"Sudah ditetapkan sebagai tersangka. Sementara dijerat Pasal 340 subsider 338 KUHP," ujar Hengki Haryadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com