Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinkes: 75 Persen Pasien Gagal Ginjal Akut Misterius di Jakarta adalah Balita

Kompas.com - 19/10/2022, 07:05 WIB
Zintan Prihatini,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta melaporkan, kasus gagal ginjal akut misterius menjadi 49 pasien.

Di antara jumlah tersebut, 75 persen merupakan anak bawah lima tahun atau balita.

"Data per 18 Oktober 2022 DKI Jakarta ditemukan (gagal ginjal akut misterius) pada anak total 49 kasus," kata Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama saat dihubungi Kompas.com, Selasa.

"(Sebanyak) 36 atau 75 persen balita dan 13 pasien atau 25 persen non-balita," sambung dia.

Baca juga: Dinkes DKI Ungkap Dugaan Penyebab Gagal Ginjal Akut pada 49 Anak di Jakarta

Ngabila menuturkan, dari 49 yang sudah terdeteksi gagal ginjal akut misterius, ada 25 anak yang dinyatakan meninggal dunia.

"Ada beberapa (pasien) meninggal dan ada yang masih perawatan. (Sebanyak) 12 pasien masih perawatan," ujar Ngabila.

Sementara, 12 pasien sisanya sudah sembuh. Adapun kasus tersebut merupakan akumulasi selama periode Januari-Oktober 2022.

Ngabila merinci 49 kasus itu terdiri 33 anak laki-laki (67 persen) dan 16 anak perempuan (33 persen).

Dia menduga penyakit yang belum diketahui penyebabnya ini, diakibatkan infeksi virus, bakteri, ataupun jamur.

"Disebut misterius karena penyebab pastinya belum diketahui. Beberapa hipotesis atau dugaan penyebabnya infeksi," papar Ngabila.

Baca juga: 49 Anak di Jakarta Derita Gagal Ginjal Akut Misterius, Kapan Orangtua Perlu Waspada?

Apabila kasus gagal ginjal akut misterius disebabkan oleh infeksi, maka dipastikan menular.

"Kalau infeksi pasti menular. Karena infeksi itu bisa virus, bakteri, jamur, parasit. Bisa influenza, adenovirus, parainfluenza, COVID-19, leptospirosis, shigella, e coli, itu menular," ucapnya.

Lebih jauh, dia menjelaskan cara penularan infeksi di antaranya melalui pernapasan maupun fekal oral.

Sederhananya, patogen penyebab penyakit bisa masuk ke mulut melalui benda, makanan, atau minuman yang terkontaminasi. Kemudian, orang yang terpapar akan terinfeksi penyakit.

Ngabila pun meminta agar para orangtua memperhatikan kebersihan anak-anaknya, termasuk mencuci tangan dan menggunakan masker.

"Ada yang menularnya secara pernapasan, ada juga fekal oral, tangan kurang bersih atau makanan terkontaminasi bisa menularkan penyakit," tuturnya.

Baca juga: Dinkes DKI: Kenali Gejala Umum Ginjal Akut pada Anak

Kini, kata Ngabila, Dinkes bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menyelidiki penyebab penyakit tersebut.

Kedua instansi berkoordinasi membuat pedoman, yang mudah dipahami masyarakat terkait gangguan ginjal akut misterius.

"Dari Kemenkes sebenarnya sudah mengeluarkan pedoman juga pertengahan bulan Oktober kemarin, keputusan Dirjen Yankes tentang alur tata laksana dan diagnosis. Artinya jika ditemukan kasus seperti ini, harus dikontrol," jelasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Aksi Munajat Kubro 212 Selesai, Massa Tinggalkan Area Monas

Aksi Munajat Kubro 212 Selesai, Massa Tinggalkan Area Monas

Megapolitan
Cerita Asep Berangkat dari Cirebon demi Hadiri Munajat 212 di Monas

Cerita Asep Berangkat dari Cirebon demi Hadiri Munajat 212 di Monas

Megapolitan
Kesaksian Kerabat Perempuan yang Gantung Diri di Cipinang: Korban Sempat Main HP Sebelum Tewas

Kesaksian Kerabat Perempuan yang Gantung Diri di Cipinang: Korban Sempat Main HP Sebelum Tewas

Megapolitan
Pesan Rizieq Shihab: Pemilu 2024 Wajib Digelar Jujur, Adil, dan Damai Sesuai Amanat Konstitusi

Pesan Rizieq Shihab: Pemilu 2024 Wajib Digelar Jujur, Adil, dan Damai Sesuai Amanat Konstitusi

Megapolitan
Suplai Air Bermasalah, Warga Cililitan Terpaksa Beli Galon Isi Ulang dan Tampung Hujan

Suplai Air Bermasalah, Warga Cililitan Terpaksa Beli Galon Isi Ulang dan Tampung Hujan

Megapolitan
Warga Cililitan Keluhkan Air Hanya Mengalir 2 Jam Dalam Sehari

Warga Cililitan Keluhkan Air Hanya Mengalir 2 Jam Dalam Sehari

Megapolitan
Air PAM Bermasalah Sebulan, Warga Cililitan: Sudah Bayar tapi Layanan Begini!

Air PAM Bermasalah Sebulan, Warga Cililitan: Sudah Bayar tapi Layanan Begini!

Megapolitan
Isi Surat Rizieq Shihab dalam Munajat 212: Terima Kasih Menlu Retno, Berani Hantam Israel di Forum PBB

Isi Surat Rizieq Shihab dalam Munajat 212: Terima Kasih Menlu Retno, Berani Hantam Israel di Forum PBB

Megapolitan
Surat Riziq Shihab Dibacakan dalam Munajat 212 di Monas, Minta Maaf Tak Bisa Hadir

Surat Riziq Shihab Dibacakan dalam Munajat 212 di Monas, Minta Maaf Tak Bisa Hadir

Megapolitan
Kondisi RS Indonesia di Gaza Diungkap Saat Munajat 212: Jalan Masuk Dihancurkan dan Genset Ditembak

Kondisi RS Indonesia di Gaza Diungkap Saat Munajat 212: Jalan Masuk Dihancurkan dan Genset Ditembak

Megapolitan
Ayah yang 18 Kali Perkosa Anak Kandung di Tangsel Patut Dicap Residivis, Pakar: Hukumannya Harus Maksimal!

Ayah yang 18 Kali Perkosa Anak Kandung di Tangsel Patut Dicap Residivis, Pakar: Hukumannya Harus Maksimal!

Megapolitan
Pencuri di Jaksel Langsung Beli Motor Baru Usai Jual Dua Motor Curiannya

Pencuri di Jaksel Langsung Beli Motor Baru Usai Jual Dua Motor Curiannya

Megapolitan
Bocah yang Hanyut di Kali Angke Tangerang Belum Ditemukan, Pencarian Masih Berlanjut

Bocah yang Hanyut di Kali Angke Tangerang Belum Ditemukan, Pencarian Masih Berlanjut

Megapolitan
Kepada Peserta Munajat 212, Waketum MUI: Pilih Pemimpin Siapa Saja, tapi Jangan Terpecah Belah

Kepada Peserta Munajat 212, Waketum MUI: Pilih Pemimpin Siapa Saja, tapi Jangan Terpecah Belah

Megapolitan
Aksi Munajat 212 di Monas, Peserta Tak Henti-henti Teriakkan 'Free Palestine!'

Aksi Munajat 212 di Monas, Peserta Tak Henti-henti Teriakkan "Free Palestine!"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com