Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pekerja yang Gagal Padamkan Kebakaran Kubah Masjid Jakarta Islamic Centre, Panik Saat Lihat Api Membesar

Kompas.com - 20/10/2022, 17:58 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kubah Jakarta Islamic Centre atau Masjid Jami' Jakarta Center hangus terbakar akibat kebakaran pada Rabu (19/10/2022) sore.

Kebakaran itu terjadi diduga berawal ketika pekerja bangunan sedang merenovasi pada kubah masjid. Saat itu, pekerja bangunan melelehkan membran menggunakan alat bakar.

Nano Sumarno (36), salah satu pekerja renovasi Masjid Raya Jakarta Islamic Centre, menceritakan detik-detik terbakarnya kubah masjid pada Rabu sore itu.

Baca juga: Penampakan Udara Kubah Masjid Jakarta Islamic Centre Setelah Hangus Terbakar, Ada Lubang Besar di Bagian Atap

Nano yang sedang melakukan pekerjaan renovasi kubah di langit-langit lantai tiga masjid mengaku takut jatuh saat api mulai membakar kubah.

Menurut Nano, semula awalnya pengerjaan renovasi berjalan normal. Saat Nano dan ketiga pekerja lainnya sedang membakar membran aspal gulung, tiba-tiba percikan api muncul.

"Pada saat pengerjaan ada percikan api, percikan api. Kami sedang bakar membran aspal gulung. (Saat) proses water proofing, ada percikan," kata Nano, dilansir dari TribunJakarta.com, Kamis (20/10/2022).

Nano Sumarno (36), salah satu pekerja renovasi Masjid Raya Jakarta Islamic Centre menceritakan detik-detik terbakarnya kubah masjid tersebut pada Rabu (19/10/2022) petang kemarin. TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino Nano Sumarno (36), salah satu pekerja renovasi Masjid Raya Jakarta Islamic Centre menceritakan detik-detik terbakarnya kubah masjid tersebut pada Rabu (19/10/2022) petang kemarin.

Percikan api tersebut kemudian terkena membran aspal gulung dan multiplek yang berada di lokasi pengerjaan. Empat pekerja di langit-langit masjid pun panik tatkala api mulai membesar.

Baca juga: Masjid Jakarta Islamic Centre Kebakaran Saat Renovasi untuk Ubah Lapisan Kubah

Apalagi, ada angin kencang yang membuat kobaran api merembet hingga membakar badan kubah masjid.

Saat itu, Nano dan ketiga rekannya sempat ketakutan salah injak multiplek dan terjatuh, sebelum akhirnya bisa turun pelan-pelan ke lantai tiga masjid.

"Api terus kena ke membran sama multiplek. Kan sudah pada rapuh semua, sudah lama hancur semua. (Sudah) tidak bisa diinjak itu juga. Takut jatuh," kata Nano.

Sebelum menyelamatkan diri, keempat pekerja tersebut sebenarnya sempat berupaya memadamkan api menggunakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).

Hanya saja, kobaran api semakin membesar hingga tak terbendung, sehingga Nano dan rekan-rekannya memilih memprioritaskan menyelamatkan diri.

Baca juga: Detik-detik Kubah Jakarta Islamic Centre di Jakarta Utara Roboh Setelah Hangus Terbakar

"Kami (yang sedang) di bawah kubah sempat ambil APAR dan air. Kami memaksimalkan pemadaman apinya dulu. Sudah tidak tertahankan, akhirnya kami turun. Anginnya gede," ucap Nano.

Nano dan ketiga rekannya masing-masing Burhanudin, Nano Sumarno, Kusmayadi, dan Ardiansyah kini sudah diamankan Kepolisian Resor (Polres) Metro Jakarta Utara untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Cerita Kengerian Pekerja Saksikan Kubah Jakarta Islamic Centre Terbakar: Saya Takut Jatuh. (Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com