JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengungkapkan, sebanyak 71 kasus gangguan ginjal akut di DKI Jakarta tidak hanya terdiri dari pasien yang berdomisili di Ibu Kota, meski memang sebagian besar menetap di sana.
"Dari 71 kasus tadi, (sebanyak) 35 (pasien) berdomisili di DKI Jakarta," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti di Laboratorium Kesehatan Daerah DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (20/10/2022).
Widyastuti melanjutkan, 9 kasus berdomisili di Banten. Kemudian, 16 kasus lain berdomisili di Jawa Barat, sedangkan 7 kasus sisanya berasal dari provinsi lain.
Dalam kesempatan itu, Widyastuti menuturkan bahwa dari 71 pasien anak, terdapat 40 anak di antaranya yang meninggal dunia.
"Tercatat dari rumah sakit (RS) di DKI Jakarta yang dilaporkan ke kami, (ada) 71 kasus gagal ginjal akut," tuturnya.
"(Terdapat) 40 kasus (dari 71 kasus) meninggal dunia sejak Januari," sambung dia.
Widyastuti menegaskan, sebanyak 85 persen atau setara dengan 60 kasus di antara 71 kasus itu terdiri dari bayi di bawah lima tahun (balita).
Baca juga: Seorang Balita Warga Jaksel Alami Gagal Ginjal Akut Misterius, Saat Ini Dirawat Intensif di RSCM
Kemudian, sebanyak 15 persen atau setara dengan 11 kasus di antara 71 kasus itu terdiri dari anak berusia 5-18 tahun.
Ia menambahkan, masih ada 16 penderita gagal ginjal akut yang masih di rawat.
Dalam kesempatan itu, Widyastuti menyebut bahwa Dinkes DKI tengah menyisir seluruh RS di Ibu Kota.
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh kasus gagal ginjal akut telah dilaporkan ke Dinkes DKI.
"Jadi kami menyisir semua RD di DKI apakah memang ada kasus di sana dan dilaporkan ke kita," sebutnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.