JAKARTA, KOMPAS.com - Di balik peristiwa kebakaran yang terjadi pada kubah Masjid Jakarta Islamic Center (JIC), Koja, Jakarta Utara, terdapat aksi heroik penyelamatan Al Quran raksasa.
Aksi yang dilakukan oleh setidaknya lima orang ini terekam dalam unggahan video pada akun instagram @merekamjakarta.
Berdasarkan keterangan unggahan tersebut, aksi penyelamatan Al Quran raksasa dilakukan pada Rabu (19/10/2022) atau tepat pada hari di mana kubah Masjid JIC terbakar saat tengah dalam proses renovasi.
View this post on Instagram
Kelima orang tersebut nekat memasuki area Masjid JIC yang sudah dipenuhi oleh kobaran api dari reruntuhan kubah masjid.
Empat orang yang terekam video, berikut satu orang perekamnya, bersama-sama menggotong Al Quran raksasa yang ditempatkan pada meja kayu dengan etalase kaca.
Baca juga: Puslabfor Polri 4 Jam Olah TKP Kebakaran Kubah Masjid Jakarta Islamic Centre
Berdasarkan informasi dari laman Jakarta Islamic Centre, Al Quran raksasa tersebut merupakan wujud penghargaan dari Universitas Sains Alquran Wonosobo atas berdirinya masjid JIC pada 2002.
Al Quran tersebut memiliki ukuran 100 cm x 50 cm dengan berat lebih kurang 100 kilogram dan murni ditulis tangan oleh para akademisi Universitas Sains Alquran Wonosobo.
Kepala Pengelola JIC Muhammad Subki mengatakan, saat kebakaran terjadi, masjid tersebut tengah dalam proses renovasi. Sehingga, masjid ditutup untuk kegiatan ibadah.
"Sebetulnya memang ruangan ibadah utama ini sudah satu bulan tidak digunakan karena memang sedang direnovasi. Jadi memang untuk kegiatan ibadah, kami sudah evakuasi ke lantai dasar di bawah lantai utama (lantai 2)," kata Subki di JIC, Kamis (20/10/2022).
Renovasi tersebut merupakan renovasi besar-besaran pertama sejak 20 tahun terakhir.
Adapun yang dilakukan pada renovasi, bukan berupa perombakan kerangka kubah, melainkan perbaikan lapisan kubah.
Baca juga: Penampakan Kubah Masjid Jakarta Islamic Centre Usai Terbakar, Kerangka Hancur dan Berjatuhan
"Renovasi hanya mengubah lapisan. Mulai lapisan dalam dia kan ada beberapa lapis, ada underlayer, tripleks, dan sebagainya. Kami hanya mengupas lapisannya, tidak mengubah kerangkanya," jelas Subki.
(Penulis: Mita Amalia Hapsari/Editor: Nursita Sari)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.