Dalam perawatan di ruang PICU pada hari pertama, kondisi anak Soliha terus menurun dan semakin memburuk.
Bahkan, Azkia langsung divonis gagal ginjal akut stadium 6 dalam sehari perawatan di ruang PICU.
"Dari sana dokternya bilang, 'Anak ibu harus cepat-cepat dirujuk ke rumah sakit tipe A yang ada HD (hemodialisa) anaknya, karena kami di sini tidak lengkap'," kata Soliha.
Baca juga: Kemenkes Lakukan 4 Penanganan Usai Kasus Gagal Ginjal Anak Melonjak
Setelah menjalani perawatan dari Minggu hingga Selasa (11/10/2022), Azkia kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk mendapat perawatan secara intensif.
Sehari mendapat perawatan di RSCM, tepatnya pada Rabu (12/10/2022), kondisi kesehatan Azkia kembali menurun hingga tak mampu mengingat apapun.
Soliha menuturkan, fisik anaknya pun turut mengalami perubahan kurang baik, ditandai dengan penglihatan yang mulai berkurang.
"Jadi perburukannya itu sangat cepat sekali, ingatannya sudah hilang, dia enggak ngenalin saya," kata Soliha.
"Apa yang saya tanya enggak bisa jawab, terus matanya sudah mulai susah lihat gitu, kondisinya menurun drastis pokoknya," sambungnya getir.
Baca juga: Kasus Gangguan Ginjal Anak Terus Bertambah, KSP: Masyarakat Tetap Tenang, tapi Waspada
Selama tiga hari Azkia mendapat penanganan khusus di RSCM, kondisinya masih belum stabil. Bahkan, dua hari setelah dilakukan penanganan jaringan di tubuh anaknya kian memburuk.
Bahkan, kata Soliha, dokter juga mengambil tindakan cuci darah kepada anaknya. Namun, seusai mendapatkan penanganan cuci darah, kondisi anaknya masih belum stabil.
"Sampai dipakakan alat picu jantung karena detak jantung Azkia sempat hilang. Alhamdulillah sempat ada lagi," kata dia.
Hari berganti hari, kondisi Azkia semakin memburuk. Soliha mendapat kabar bahwa anaknya mengalami masa kritis dan harus mendapat bantuan pernafasan melalui ventilator.
Dia menemani sang anak yang terpasang ventilator di hidungnya hingga ajal menjemput pada Minggu (16/10/2022) sekitar pukul 08.20 WIB.
"Dokter sebenernya mau ada tindakan tapi kritisnya semakin hebat semakin memburuk. Dari saya nemenin 06.30 WIB sampai anak saya jam 08.20 WIB tidak ada," ujar Soliha.
"Akhirnya saya menemani saat terakhirnya dalam keadaan pakai ventilator. Terjadi pendarahan jantung hebat atau apa karena semuanya sudah terserang," sambung dia.
(Penulis: M Chaerul Halim/Editor: Irfan Maullana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.