JAKARTA, KOMPAS.com - Korban kebakaran di RT 008 RW 010 Pademangan Timur, Pademangan, Jakarta Utara, Sabtu (22/10/2022) masih mencari puing-puing berharga yang bisa diambil dari sisa-sisa kobaran api.
Insiden kebakaran ini telah menyisakan pilu di hati para korban yang terdampak. Baik yang terdampak secara materil maupun korban jiwa.
Puing-puing berserakan di lantai lorong gang yang lebarnya hanya sekitar 1,5 meter saja.
Lantai rumah yang terbakar juga masih dipenuhi sisa-sisa perabotan rumah, atap bangunan yang jatuh, dan dinding yang ludes dilahap api.
"Kami masih nyari-nyari yang bisa dipakai. Apalagi berkas-berkas dan dokumen kali ada yang masih bisa diselamatkan," kata Mei salah satu warga terdampak kebakaran saat dijumpai di lokasi, Minggu (23/10/2022).
Baca juga: Ibu dan 2 Anak yang Tewas dalam Kebakaran di Pademangan Dimakamkan di Yogyakarta
Rasa pesimistis hinggap di hati Mei dan warga lainnya. Sebab, mereka kebanyakan menyimpan berkas dan dokumen penting di lantai dua.
Sementara, lantai dua adalah sasaran amukan api. Sehingga, ia dan keluarganya hanya bisa berharap ada keajaiban yang mampu menyelamatkan barang-barang berharga tersebut.
Tidak hanya Mei, beberapa warga lain juga masih tampak bolak-balik ke rumahnya untuk memilah barang-barang di rumahnya yang masih bisa digunakan.
Kebakaran itu pemukiman padat penduduk yang sebagian besar bangunan merupakan bangunan dengan konstruksi semi permanen.
Berdasarkan data, ada sekitar 9 rumah yang terbakar dan 11 rumah terdampak dalam peristiwa kebakaran ini.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, rumah-rumah yang terdampak dalam insiden kebakaran ini merupakan bangunan dengan dua lantai.
Baca juga: Kebakaran Rumah Dua Lantai di Pademangan Tewaskan Ibu dan 2 Anak, Polisi Masih Cari Penyebabnya
Kebakaran banyak melahap bangunan di lantai dua, karena bahan material lantai dua rumah-rumah itu adalah kayu dan triplek untuk dinding serta lantainya.
Material bangunan kayu dan triplek sangat cepat menyebarkan api. Terlebih lagi, kondisi rumah-rumah di sana yang sangat padat semakin membuat api cepat menyambar area lain.
Sementara, bangunan dengan bahan dasar pembuatannya adalah batu bata.
Jumlah keluarga yang terdampak ada sebanyak 34 keluarga dengan jumlah 108 jiwa.
Sementara, tiga orang menjadi korban meninggal dunia dalam insiden Ini.
Ketiga korban ialah ibu bernama Arisulastini (28) dan dua buah hatinya, Aina Natalia Zahran (6) dan Ahmad Fahrizal (11).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.