Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

F-PKS Kritik Heru Budi: Belum Bikin Gebrakan, Cuma Aktifkan Pos Pengaduan

Kompas.com - 25/10/2022, 18:42 WIB
Muhammad Naufal,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta M Taufik Zukifli menilai, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono belum memiliki gebrakan selama sepekan menjabat hingga Senin (24/10/2022).

Untuk diketahui, Heru dilantik sebagai Pj gubernur DKI tepat sepekan lalu atau 17 Oktober 2022.

"Tentang Pak Heru ini baru seminggu (menjabat), belum ada gebrakan yang signifikan," tutur Taufik kepada awak media, Selasa (25/10/2022).

Baca juga: Puji Gerak Cepat Heru Budi, Anggota F-PDIP DPRD: Tidak Hanya Duduk Manis Tunggu Laporan di Kantor

Ia menilai, Heru sepekan ini hanya mengembalikan skema pengaduan secara langsung melalui sebuah posko pengaduan di Balai Kota DKI Jakarta.

Di posko pengaduan, kata Taufik, Heru justru menyosialisasikan aplikasi pengaduan milik Pemprov DKI yang bernama Jakarta Kini (JAKI) kepada warga membuat laporan.

Menurut Taufik, sikap Heru tersebut kontradiktif.

"Kan akhirnya Pak Heru juga menyosialisaikan penggunaan JAKI kepada orang yang datang ke Balai Kota. Jadi ini lucu. Sebenarnya sudah benar yang lalu, pakai JAKI," kata Taufik.

Baca juga: Sepekan Heru Budi Menjabat Pj Gubernur, PKS DPRD DKI Jabarkan 3 Persoalan Mendesak di Jakarta


Sementara itu, menurut dia, tak semua warga bisa menjangkau Balai Kota DKI untuk membuat aduan.

Taufik juga menilai bahwa tindak lanjut dari aduan langsung membutuhkan waktu yang lebih lama.

"(Proses pengaduan) sekarang dipindahkan lagi ke Balai Kota, lah nanti enggak merata karena ada orang yang tidak bisa ke sana. Kemudian juga ini tindak lanjutnya jadi lebih lama, lebih susah, kalau manual gini," sebut dia.

Taufik menekankan, terkait penggunaan JAKI, masyarakat harus didorong agar melek teknologi.

Ia mencontohkan, saat awal merebaknya pandemi Covid-19, masyarakat tak familiar dengan penggunaan aplikasi Zoom. Kini, masyarakat dinilai sudah memahami penggunaan Zoom.

"Sekarang hidup itu makin mudah lho, bukan makin dipersulit," ucap Taufik.

Baca juga: Upaya Heru Budi Atasi Kemacetan Jakarta, dari Hapus U Turn hingga Atur Jam Masuk Kerja

Sementara itu, soal sepekan Heru menjabat, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Rani Mauliani mengaku akan memberikan waktu yang lebih bagi Heru untuk beradaptasi dengan Ibu Kota dan segala permasalahannya.

"Ya, baru juga satu minggu beliau bertugas. Bolehlah kami kasih waktu untuk adaptasi kinerja agar beliau bisa lebih dulu mencermati dan mempelajari situasi dan kondisi kota Jakarta," kata Rani kepada awak media, Senin.

Dengan demikian, menurut Rani, Heru lebih bisa membagi permasalahan apa di Jakarta yang harus diprioritaskan untuk diselesaikan.

Rani menilai, program yang Heru bakal laksanakan sebagai Pj gubernur DKI telah dipertimbangkan dengan matang, mengingat latar belakang Heru sebagai Kepala Sekretariat Presiden disebut sebagai orang dekat Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Sepekan Heru Budi Jadi Pj Gubernur, Pimpinan DPRD DKI: Kami Kasih Waktu Adaptasi

Untuk diketahui, sejak menjabat sebagai Pj gubernur DKI, Heru telah mengumpulkan para lurah, wali kota, hingga SKPD se-DKI Jakarta.

Saat itu, Heru memberikan sejumlah arahan untuk para aparatur sipil negara (ASN) yang hadir di sana.

Beberapa di antaranya, meminta wali kota untuk tidak cuti saat musim hujan dan meminta wali kota untuk menanam pohon sebanyak-banyaknya.

Heru juga sudah beberapa kali blusukan ke sejumlah lokasi, seperti Rumah Pompa Air Waduk Pluit, Stasiun Pompa Ancol-Sentiong, dan lainnya.

Di kesempatan yang berbeda, Heru juga hendak merelokasi warga Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, yang selama ini menjadi korban banjir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com