Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkapnya Identitas Wanita Penodong Pistol ke Paspampres di Istana...

Kompas.com - 26/10/2022, 07:54 WIB
Zintan Prihatini,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Identitas wanita berinisial SE (24), terduga pelaku yang mencoba menodongkan senjata api ke Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), Selasa (25/10/2022), terungkap.

SE diketahui sebagai warga yang tinggal di wilayah Koja, Jakarta Utara. Hal ini dibenarkan oleh N, ketua RT setempat.

Menurut N, perempuan yang telah ditangkap karena mencoba menerobos Istana Merdeka itu merupakan warganya.

"Iya benar, itu warga saya SE. Sudah lama dia, lahir di sini. Orangtua (terduga pelaku) di sini," kata N saat ditemui di lokasi, Selasa.

Baca juga: Terungkap, Ini Identitas Perempuan yang Coba Terobos Istana dan Todongkan Senjata ke Paspampres

Berdasarkan penuturan N, warga setempat mengenal SE sebagai sosok tertutup dan jarang bersosialisasi dengan tetangga.

"Hari-hari biasa saja, sama tetangga jarang ngobrol, orangnya tertutup," kata N.

Tak hanya SE, suaminya juga dikenal sebagai sosok yang tertutup.

"Iya, tertutup juga suaminya. Jarang sosialisasi sama orang. Jadi kayak enggak kenal. Saya saja ketemu di jalan enggak ini (menyapa). Kalau istrinya ketemu pasti negur," ujar N.

Tak ada gelagat mencurigakan

Warga setempat berinisial M mengaku terkejut mendengar kabar bahwa tetangga di dekat rumahnya ditangkap usai mendodong pistol ke Paspampres. Padahal, menurutnya, SE tak menunjukkan gelagat mencurigakan selama tinggal di sana.

"(Terduga pelaku) di lingkungan sini biasa-biasa saja, enggak ada yang mencurigakan atau apa. Saya juga kaget dengan berita ini, kaget," tutur M.

Hanya berjarak sekitar tiga meter dari kediaman SE, M berkata bahwa terduga pelaku terkadang menyapa, tetapi jarang mengobrol. Ia lebih banyak bercengkerama dengan salah seorang tetangga yang tak jauh dari lokasi rumahnya.

Baca juga: Perempuan yang Nekat Terobos Istana Merdeka Dikenal Jarang Mengobrol dengan Tetangga

"Ngobrol bersama tetangga jarang. Yang sering ke rumah ini, ke depan ini, mungkin ada teman atau apa, jadi sering ngobrol cuma di sini," papar M.

"Kalau kesehariannya enggak ada yang mencurigakan soalnya kan orangnya baik gitu," tambah dia.

Rumah dijaga ketat

Adapun aparat kepolisian Polda Metro Jaya menjaga ketat rumah SE. Pantauan Kompas.com di lokasi, polisi menutup akses jalan menuju rumah SE di wilayah Jakarta Utara itu.

Sejak pukul 17.30 WIB, polisi mensterilkan jalan sekitar rumah SE lantaran dipenuhi warga. Polisi beralasan, hal itu dilakukan agar penyelidikan berjalan lancar.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Tiga Raperda Disahkan DPRD, Heru Budi Tekankan Sinergi Tingkatkan Kesejahteraan Warga

Tiga Raperda Disahkan DPRD, Heru Budi Tekankan Sinergi Tingkatkan Kesejahteraan Warga

Megapolitan
Sialnya Pemuda Tunarungu dan Tunawicara di Cakung, Dikeroyok 3 Pengamen gara-gara Tak Berikan Uang

Sialnya Pemuda Tunarungu dan Tunawicara di Cakung, Dikeroyok 3 Pengamen gara-gara Tak Berikan Uang

Megapolitan
Tarif Tol Pondok Aren-Ulujami Terbaru per 4 Desember 2023

Tarif Tol Pondok Aren-Ulujami Terbaru per 4 Desember 2023

Megapolitan
Periksa Firli, Polisi Tanyai soal Bukti Valas Rp 7,4 Miliar dan Aset-asetnya

Periksa Firli, Polisi Tanyai soal Bukti Valas Rp 7,4 Miliar dan Aset-asetnya

Megapolitan
Warga Depok Keluhkan KIS Tiba-tiba Non-aktif, Dinsos: Berobat Sebut NIK Saja

Warga Depok Keluhkan KIS Tiba-tiba Non-aktif, Dinsos: Berobat Sebut NIK Saja

Megapolitan
Polisi Gelar Olah TKP Gabungan di Lokasi Penemuan 4 Mayat Bocah di Jagakarsa

Polisi Gelar Olah TKP Gabungan di Lokasi Penemuan 4 Mayat Bocah di Jagakarsa

Megapolitan
4 Bocah Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Mayatnya Berjejer di Kasur

4 Bocah Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Mayatnya Berjejer di Kasur

Megapolitan
Selain Soal Bagi-bagi Susu di CFD, Bawaslu DKI Bakal Periksa Gibran soal Kampanyenya di Jakut

Selain Soal Bagi-bagi Susu di CFD, Bawaslu DKI Bakal Periksa Gibran soal Kampanyenya di Jakut

Megapolitan
Hujan Deras Sejak Sore, Jalan Dr Setiabudi Pamulang Terendam Banjir

Hujan Deras Sejak Sore, Jalan Dr Setiabudi Pamulang Terendam Banjir

Megapolitan
RUU DKJ Atur Gubernur Ditunjuk Presiden, Heru Budi: Saya Belum Baca...

RUU DKJ Atur Gubernur Ditunjuk Presiden, Heru Budi: Saya Belum Baca...

Megapolitan
Diguyur Hujan Deras, Lima Perumahan di Tangsel Kebanjiran

Diguyur Hujan Deras, Lima Perumahan di Tangsel Kebanjiran

Megapolitan
Pengamat: Pernyataan Aiman Seharusnya Jadi Kritik Biasa

Pengamat: Pernyataan Aiman Seharusnya Jadi Kritik Biasa

Megapolitan
4 Bocah Ditemukan Tewas di Kamar Kontrakan, Tetangga Cium Bau Tak Sedap

4 Bocah Ditemukan Tewas di Kamar Kontrakan, Tetangga Cium Bau Tak Sedap

Megapolitan
Dinsos Depok Minta Warga Tak Khawatir jika KIS Mendadak Tidak Aktif

Dinsos Depok Minta Warga Tak Khawatir jika KIS Mendadak Tidak Aktif

Megapolitan
KPU Jakarta Barat Izinkan Pendamping Tuntun 14.041 Penyandang Disabilitas Saat Pemilu

KPU Jakarta Barat Izinkan Pendamping Tuntun 14.041 Penyandang Disabilitas Saat Pemilu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com