JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap pagi Soliha selalu ke makam anaknya, Azqira Anindita Nuha.
Bocah belum genap empat tahun itu, sembilan hari lalu dipanggil Sang Pencipta setelah menderita gangguan ginjal akut.
Selasa (25/10/2022), rasa kangen tak tertahankan membuat warga Ratu Jaya, Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat, itu sampai tiga kali mendatangi pusara buah hatinya.
Makam Azqira kemarin dipasangi batu nisan berbentuk Al Quran dan ditaburi batu putih.
”Assalamulaikum sayang. Mama main lagi ya. Tiga kali hari ini mama nemuin kamu. Kamu bahagia di sana ya,” ucap Soliha (36) yang datang bersama Nai (3), keponakannya sekaligus teman bermain semasa Azqira (3,8) semasa hidup.
Soliha lalu mengajak Nai berdoa sebelum berpamitan.
”Sayang, mama pulang dulu ya. Besok pagi mama ke sini lagi. Kangen, sudah sembilan hari belum lihat kamu. Malam ini, datang ya ke mimpi mama. Assalamulaikum sayang,” kata Soliha. Air matanya berjatuhan hingga ke tanah makam.
Pada Minggu (16/10/2022), sekitar pukul 08.20 di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, Azqira mengembuskan nafas terakhir.
Berdasarkan cerita sang ibu, anaknya demam tinggi mencapai 40 derajat celsius, Kamis (6/10/2022) pada pukul 03.00.
Soliha memberikan pertolongan pertama dengan mengompres tubuh dan memberikan minum kepada anaknya. Selain demam, Azqira pilek sehingga napasnya berat.
Saat panas tinggi Azqira tak jua turun, Soliha lalu memberikan obat parasetamol sirop.
”Alhamdulillah beberapa jam kemudian panas dan pileknya mereda. Pukul 15.00 saya kasih lagi obatnya. Sabtu pukul 03.00, anak saya muntah 15 kali,” ujar ibu empat anak itu.
Minggu pagi, Soliha membawa Azqira ke klinik dan mendapatkan obat pil dan oralit pereda mual, panas, dan pilek.
Dokter menganjurkan Soliha membawa anak bungsunya itu ke rumah sakit terdekat jika kondisinya tak membaik.
Sesampainya di rumah, Azqira sempat makan dan minum. Namun, si kecil lalu muntah. Soliha juga baru sadar anaknya belum buang air kecil. Azqira lalu dibawa ke rumah sakit.