Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasutri Perakit Bong Sabu di Kampung Boncos Diringkus Polisi, Akui Pasang Harga Rp 5.000 Per Pengunjung

Kompas.com - 26/10/2022, 10:59 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepasang suami istri berinisial A (35) dan EM (46) diringkus polisi karena diduga menggunakan narkotika di Kampung Boncos, Palmerah, Jakarta Barat, pada Selasa (25/10/2022).

Selain menggunakan obat terlarang itu, mereka juga mengaku mengobral bong atau alat isap sabu untuk disewakan kepada pengunjung Kampung Boncos.

A merakit bong isap sabu dan menjajakannya kepada pemakai ke lapak-lapak. Bong itu ditemukan di sejumlah indekos di Kampung Boncos. Polisi berhasil menangkap A, salah satu perakit bong di kampung itu.

Baca juga: Cerita Warga Kampung Boncos Tinggal yang Sudah Biasa Lihat Transaksi dan Penggerebekan Narkoba

"Saya jaga lapak sekaligus jual-jualin ini. Saya yang merakit dan menyiapkan," kata A di Kampung Boncos, Palmerah, Jakarta Barat, dilansir dari TribunJakarta.com, pada Selasa (25/10/2022).

Bong yang dirakit A terbuat dari alat-alat sederhana. Untuk satu bong, A menyiapkan botol mineral plastik berukuran 330 mililiter, sedotan yang dipotong pendek, pipa kaca dan satu buah korek gas.

"Saya nyewain bong. Saya sewain Rp 5.000 per botol. Tapi kadang ada yang Rp 3.000, ada juga yang bayar sukarela aja," katanya.

Sementara istrinya, EM membantu A untuk mengobral bong mini itu kepada para pengunjung di Kampung Boncos secara diam-diam. Banyak pemakai sabu tersebut yang menggunakan bong rakitan A.

Meski banyak yang sewa, dalam sehari A mengaku tak meraup uang banyak dari hasil menjajakan bong di Kampung Boncos.

Baca juga: Mirisnya Sekolah PAUD di Kampung Boncos yang Berdekatan dengan Bilik Narkoba

Paling besar ia menerima uang antara Rp 150.000 sampai Rp 200.000. Seringnya, di bawah itu.

Namun, hasil segitu pun kadang dibagi tiga orang yang menjajakan alat serupa.

"Dibagi tiga orang lagi duit segitu. Paling habis buat makan doang. Sama beli Suboxone (narkotika jenis baru)," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com