JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Merry Hotma mengusulkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI agar mendirikan rumah sakit (RS) khusus anak.
Usulan ini disampaikan menyusul mencuatnya kasus gangguan ginjal pada anak yang meningkat di Ibu Kota serta penyakit anak lainnya.
Menanggapi hal ini, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menilai bahwa usulan itu merupakan masukan yang bagus.
Baca juga: Soal Usulan RS Khusus Anak di Jakarta, Kadinkes: Kami Sudah Mulai Merintis
Menurut dia, terkait penanganan penyakit anak, Pemprov DKI akan mencoba beberapa cara.
"Ya bagus, ya berbagai cara kami coba," tutur Heru di Balairung Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (26/10/2022).
Meski belum mengungkap sejumlah cara untuk menangani penyakit anak, Heru meyakini bahwa Dinas Kesehatan DKI Jakarta akan berupaya membuat RS khusus anak yang diusulkan Merry Hotma.
"Nanti Dinas Kesehatan (DKI) yang mengelaborasi, mendesain itu (RS khusus anak)," sebut Heru.
Merry Hotma sebelumnya menyatakan, Pemprov DKI sejatinya telah memiliki program untuk anak melalui posyandu.
Baca juga: Mencuat Kasus Gangguan Ginjal Akut, Anggota DPRD Usul Pemprov DKI Dirikan RS Khusus Anak
Namun, pengobatan melalui posyandu itu dinilai tak terlalu efektif ketika sang anak terkena penyakit seperti gangguan ginjal akut.
Merry menggambarkan, pasien bayi yang sudah menuju sembuh di ruang PICU/NICU tak mungkin dikeluarkan saat ada pasien bayi lain dengan kondisi lebih parah yang juga harus dirawat di ruangan sama.
Sebab, bisa jadi ketika dikeluarkan dari ruang perawatan, pasien bayi yang menuju sembuh justru tak kunjung bugar.
"Yang agak-agak sembuh keluarin dulu supaya ini (bayi sakit lain) masuk. Bayi lho, agak-agak sembuh dilepas alatnya bisa jadi bahaya," kata Merry, Selasa (25/10/2022).
Berdasar gambaran itu, Merry meminta Pemprov DKI agar segera mendirikan RS khusus anak.
Katanya, alat kesehatan beserta tenaga kesehatan di RS itu akan difokuskan untuk anak.
"Walaupun ini (RS khusus anak) memang belum ada di provinsi lain, DKI lah pioneer-nya. Why not? APBD kita tinggi, ini Ibu Kota Negara," ucap Merry.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.