Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balita di Sawah Besar Diduga Gangguan Ginjal, Koma Setelah Minum Obat, Kemudian Meninggal

Kompas.com - 26/10/2022, 18:46 WIB
Reza Agustian,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Muhammad Khalid balita berusia 4 tahun asal Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, mengembuskan nafas terakhirnya pada Selasa (18/10/2022), diduga akibat mengidap gangguan ginjal akut misterius.

Amir Hamzah, ayah dari Khalid menjelaskan, mulanya putra keempatnya itu mengalami demam tinggi yang tak kunjung mereda pada 14 Oktober 2022.

Khawatir putra bungsunya belum lekas membaik, Amir membawa Khalid ke Puskemas Mangga Besar untuk mendapatkan perawatan oleh dokter.

"Di sana diperiksa sama dokter dan suhunya sangat tinggi 39 derajat celsius, lalu dikasih obat mendapatkan resep. Obatnya parasetamol sebanyak dua botol," ujar Amir saat ditemui di kediamannya, Rabu (26/10/2022).

Baca juga: Balita di Depok Meninggal Tak Lama Usai Didiagnosa Gagal Ginjal, Ibunda: Anak Saya Belum Pipis Sejak Kondisinya Memburuk...

Dokter menganjurkan kepada Amir untuk datang kembali ke puskesmas jika selama tiga hari demam Khalid belum juga turun.

Akhirnya Amir membawa putranya ke puskesmas pada tanggal 16 Oktober 2022. Hasil pemeriksaan lab di sana, tidak ditemukan masalah apapun pada tubuh Khalid.

"Dokter bilang cuma ada kenaikan leukositnya sedikit, lalu dikasih obat lagi antibiotik pulang," ucap Amir.

Keesokan harinya, tanggal 17 Oktober 2022, sebelum minum obat di pagi hari, Khalid sempat diberikan sarapan bubur dan kemudian Amir memberikan obat parasetamol yang telah diresepkan dokter di puskesmas.

"Enggak lama minum obat itu, anak saya sesak napas terus berkelanjutan sampai siang hari. Habis itu saya tidak kasih lagi (obat parasetamol) dan sebelum waktu (shalat) Ashar anak saya tidur sepemikiran saya," kata Amir.

Baca juga: Pemkot Depok Pastikan Obat Sirup yang Dilarang BPOM Sudah Ditarik

 


Setelah dirasa cukup tenang karena Khalid tertidur, sore menjelang malam, Amir memutuskan membawa putranya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawah Besar untuk diperiksa kembali oleh dokter.

Namun nahas, saat diperiksa, dokter menjelaskan kepada Amir bahwa anaknya tersebut sudah dalam keadaan koma.

"Saya bilang 'saya tidak tahu dok, saya pikir anak saya tidur' saya kan nggak tahu apa-apa," ucapnya.

Dengan sigap, dokter di RSUD Sawah Besar langsung memberikan tindakan pertama dengan diberikan infus.

"Dokter bilang 'anak bapak ini kondisinya sudah paling buruk dan kemungkinan besarnya bisa meninggal'," ucap Amir.

Baca juga: 2 Anak di Cilincing Meninggal Usai Idap Gagal Ginjal Akut Misterius

"Ini harus dirujuk ke ruang ICU anak dan ruang ICU anak (di RSUD Sawah Besar) itu penuh jadi saya harus menunggu mendapatkan kamar ruang ICU anak itu," sambung dia.

Belum sempat mendapatkan fasilitas ICU, kata Amir, Khalid dinyatakan meninggal dunia oleh dokter sekitar 01.30 WIB dini hari.

Diwawancarai terpisah, Direktur Utama RSUD Sawah Besar Herni Lestyaningsih mengatakan bahwa terdapat infeksi pada ginjal Khalid.

"Sebenarnya pasien ini memang ada tanda-tanda ke arah sana (gangguan ginjal akut misterius) karena datang sudah dengan keadaan susah berkemih, fungsi ginjalnya juga tinggi," ujar Herni.

Namun, Herni belum dapat memastikan apakah balita berusia 4 tahun itu meninggal dunia akibat mengidap gangguan ginjal akut misterius.

Sebab, hasil penelusuran yang dilakukan RSUD Sawah Besar, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, terkait obat yang diminum Khalid hingga saat ini belum keluar.

"Terkait obat yang dikonsumsi anak Khalid ini sedang dalam pemeriksaan dan sampai saat ini belum keluar," tutup Herni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com