JAKARTA, KOMPAS.com - Balita asal Sawah Besar, Jakarta Pusat, yang meninggal dunia diduga akibat gangguan gagal ginjal akut misterius, dianggap terlambat mendapatkan perawatan dokter.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawah Besar Herni Lestyaningsih mengatakan balita bernama Muhammad Khalid (4) dibawa ke rumah sakit oleh orangtuanya dalam keadaan sudah koma.
"Kurang lebih 3 jam (setelah koma) anak Khalid sudah meninggal dunia," ujar Herni saat dikonfirmasi, Rabu (26/10/2022).
Baca juga: Sempat Didiagnosa Usus Buntu, Anak di Cilincing Meninggal karena Gagal Ginjal Akut
Orangtua Khalid membawa putranya ke rumah sakit saat mengira putranya sedang tertidur setelah minum obat parasetamol akibat demam tinggi yang tak kunjung mereda.
Saat diperiksa dokter di RSUD Sawah Besar, ternyata Khalid bukan tertidur seperti yang diperkirakan orangtuanya. Ia justru sedang mengalami masa koma.
"Kalau bukan orang medis mungkin tidak tahu tanda-tanda orang tidur dengan orang koma," ungkap dia.
Herni berujar, dokter yang saat itu menangani Khalid dengan memberikan tindakan pertama infus, juga meminta agar balita berusia 4 tahun itu mendapatkan perawatan di fasilitas ICU anak.
Baca juga: RSUD Sawah Besar Periksa Obat yang Dikonsumsi Balita hingga Meninggal karena Diduga Gagal Ginjal
Namun sayang, saat itu fasilitas ICU anak di RSUD Sawah Besar sedang tidak tersedia sehingga pihak rumah sakit mencari rumah sakit rujukan untuk merawat Khalid.
"Ruang ICU di kami tidak ada, mencari rujukan rumah sakit yang ada ICU tidak mudah dan ruang ICU itu sendiri khusus anak-anak selain itu anak ini mempunyai ke arah komorbid, ada anemianya juga," ucap Herni.
Belum sempat mendapatkan fasilitas ICU, Khalid dinyatakan meninggal dunia oleh dokter sekitar pukul 01.30 WIB.
Baca juga: Segera Bawa Anak ke Faskes jika Alami Gejala Gagal Ginjal Akut Ini
Sebagai informasi, Khalid menghembuskan napas terakhirnya pada Selasa (18/10/2022), diduga akibat mengidap gangguan ginjal akut misterius.
Amir Hamzah, ayah dari Khalid menjelaskan, mulanya putra keempatnya itu mengalami demam tinggi yang tak kunjung mereda pada 14 Oktober 2022.
Khawatir putra bungsunya belum lekas membaik, lantas Amir membawa Khalid ke Puskemas Mangga Besar untuk mendapatkan perawatan oleh dokter.
Baca juga: Pemkot Tangerang Siapkan RS Khusus untuk Tangani Gagal Ginjal Akut
"Di sana diperiksa sama dokter dan suhunya sangat tinggi 39 derajat celsius, lalu dikasih obat mendapatkan resep. Obatnya parasetamol sebanyak dua botol," ujar Amir saat ditemui di kediamannya, Rabu.
Dokter menganjurkan kepada Amir untuk datang kembali ke puskesmas jika selama tiga hari demam Khalid belum juga turun.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.