JAKARTA, KOMPAS.com - Terminal Penumpang Pelabuhan Muara Angke yang belum lama ini direvitalisasi dan diresmikan sudah mengalami kerusakan.
Air di toilet Terminal Penumpang itu dikeluhkan kerap mati akibat mesin pengolah air bersih yang mengalami kerusakan.
Kondisi sejumlah toilet juga terkunci sehingga tak bisa digunakan.
Air yang kerap tak mengalir membuat penumpang hingga warga setempat yang berkegiatan di pelabuhan mengalami kesulitan.
Baca juga: BERITA FOTO: Megahnya Pelabuhan Muara Angke Usai Revitalisasi
Salah satunya seorang penjaga kantin pelabuhan, yang mengatakan air di toilet kerap mati beberapa waktu belakangan.
Dia tampak mengecek air di wastafel toilet area depan.
"Airnya suka mati, jadi harus dinyalain dulu kerannya buat cek ada atau enggak airnya," kata perempuan yang enggan disebutkan namanya itu, kepada Kompas.com, Kamis (27/10/2022).
Pantauan Kompas.com, pada Kamis pagi ini, air di toilet wanita sudah sepenuhnya mengalir dan dapat digunakan.
Hanya saja, beberapa unit toilet masih terkunci. Dari tujuh unit toilet di area depan terminal penumpang, ada tiga yang terkunci.
Salah satu air dari keran wastafel juga tak menyala.
Di area tengah, empat unit masih dikunci dan dua lainnya dibuka.
Memasuki area lebih dalam, sebanyak tiga unit dikunci sementara empat lainnya dapat digunakan.
Baca juga: Kekhawatiran Warga Asli Pulau Seribu di Balik Megahnya Pelabuhan Muara Angke
Kepala Satuan Pelayanan (Kasatpel) Fasilitas Pelabuhan Unit Penyelenggara Pelabuhan Daerah (UPPD) 1 Sulistiyono Widodo mengakui sempat ada kerusakan pada mesin pengolah air bersih di terminal penumpang yang membuat air kerap mati.
Kerusakan terjadi selama tiga pekan yang lalu, dan menyebabkan pasokan air tak sebanyak sebelumnya.
Saat itu, pihaknya memanfaatkan tangki air yang dipasok PT Adhi Karya selaku pelaksana pembangunan gedung.