Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepinya Pasar Tanah Abang, Pandemi Melandai tapi Omzet Pedagang Belum Meroket

Kompas.com - 27/10/2022, 19:03 WIB
Reza Agustian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang di Pasar Tanah Abang mengeluh. Kondisi pusat grosir terbesar se-Asia Tenggara itu kini mulai sepi pengunjung.

Unge salah satunya.

Pemilik toko Balli Kebaya yang menjual berbagai macam model batik dan kebaya di Blok B Pasar Tanah Abang itu, merasakan omzetnya menurun karena sepinya pembeli.

Menurut dia, Pasar Tanah Abang mulai sepi sejak satu bulan sesudah Lebaran Idul Adha 2022.

"(Sepi) sebulan setelah Lebaran Haji, ramai Lebaran Haji saja karena itu mulai ada acara pernikahan mulai ramai, tapi semenjak itu sampai hari ini sepi," ujar Unge saat ditemui di Blok B Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (27/10/2022).

Baca juga: Menengok Pasar Tanah Abang yang Kini Sepi, Toko-toko Tutup sejak Siang...

Padahal, Unge sudah memperkirakan bulan September hingga Oktober ini tokonya ramai pembeli.

Sebab, di dua bulan tersebut biasanya banyak masyarakat melangsungkan acara pernikahan.

"Ini biasanya aku jual-jual baju begini (batik dan kebaya) sudah musimnya karena musim pernikahan sudah masuk, tapi sekarang enggak ada jaminan," ungkap dia.

Kondisi pada hari libur Sabtu dan Minggu juga tak jauh berbeda.

"Kayak minggu kemarin saja sepi, padahal weekend," ucap Unge.

Atas sepinya Pasar Tanah Abang kini, ia pun kerap kali menutup tokonya lebih cepat.

"Kadang kami juga sampai tutup cepat, jam 15.45 WIB, saja sudah tutup," tuturnya.

Baca juga: Bertahan di Tengah Pandemi, Pedagang Pasar Tanah Abang Promosi Barang Jualan Lewat Medsos

Diwawancarai terpisah, Indra pedagang baju muslim anak-anak merasakan hal yang sama.

Sepinya pembeli sudah dirasakan sejak kasus Covid-19 muncul pada awal 2020 lalu.

Namun hingga pandemi kini melandai, kondisinya tak kunjung membaik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com