Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo BEM SI Ricuh, Kaki Polisi Terlindas Mobil Saat Saling Dorong dengan Massa

Kompas.com - 28/10/2022, 16:32 WIB
Reza Agustian,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di kawasan Patung Arjuna Wijaya atau Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (28/10/2022), berlangsung ricuh. 

Bahkan, seorang polisi yang mengamankan demo kakinya sampai terlindas ban mobil saat terlibat aksi saling dorong dengan massa mahasiswa. 

Pantauan Kompas.com, massa berunjuk rasa tepat di depan bundaran air mancur Patung Kuda atau persimpangan Jalan Budi Kemuliaan dan Jalan Medan Merdeka Barat.

Baca juga: Massa BEM SI Tiba di Patung Kuda, Angkat Isu 8 Tahun Kegagalan Jokowi

Kericuhan bermula saat peserta aksi berusaha memblokade ruas jalan.

Petugas kepolisian yang berjaga berusaha mencegah mahasiswa menutup arus lalu lintas, sedangkan mahasiswa bersikeras berupaya menutup jalan.

Akibatnya, aksi saling dorong pun tak terhindarkan antara peserta aksi dan petugas kepolisian yang melakukan penjagaan.

Saat terlibat aksi saling dorong, kaki salah satu petugas kepolisian yang berjaga sempat terlindas mobil yang melintas.

Sontak, anggota kepolisian itu meringis kesakitan dan spontan berteriak "aduh".

Polisi itu terlihat berloncatan menahan sakit.

Baca juga: BEM SI Akan Demo, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup Sementara

 

Namun, usai rasa sakitnya hilang, polisi itu tetap bertanggung jawab melaksanakan tugasnya menjaga kegiatan unjuk rasa.

Adapun unjuk rasa BEM SI hari ini mengangkat tema #8TahunKegagalanJokowi.

Koordinator Media Aliansi BEM SI Ragner Angga mengatakan, setidaknya ada 19 tuntutan aksi yang disuarakan dalam unjuk rasa kali ini.

"Menuntut dan mendesak pemerintah untuk mencabut keputusan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan menerapkan regulasi pemakaian BBM bersubsidi secara tegas," ujar Ragner dalam keterangannya, Jumat.

Baca juga: Jokowi Klaim Inflasi Terkendali Setelah Kenaikan Harga BBM

Selanjutnya, meminta pemerintah menuntaskan peristiwa di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, dan mewujudkan supremasi hukum yang tidak tebang pilih.

"Reformasi di tubuh institusi Polri dan wujudkan kebebasan sipil seluas-luasnya sesuai amanat konstitusi dan menjamin keamanan setiap orang atas hak berpendapat dan dalam mengemukakan pendapat serta hadirkan evaluasi," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com