Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Tersedia Kantong Parkir di Margonda Depok, Warga Bisa Taruh Kendaraan di Balai Kota

Kompas.com - 28/10/2022, 19:29 WIB
M Chaerul Halim,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono mengaku Pemerintah Kota (Pemkot) Depok belum menyediakan kantong parkir dalam mengantisipasi penyalahgunaan fungsi trotoar Jalan Margonda.

Menurut dia, pihaknya bakal membahas terlebih dahulu sebelum merealisasikan penyediaan kantong-kantong parkir di wilayahnya.

"Pemkot belum menyediakan kantong parkir, tapi nanti kami akan rapatkan," kata Imam saat ditemui wartawan usai menghadiri acara Depok Wedding Expo di Pesona Square, Jumat (28/10/2022).

Baca juga: Trotoar Margonda Jadi Tempat Parkir dan Berdagang, Wakil Walkot: Yang Lihat, Kasih Tahu Kami...

Untuk saat ini, Imam menyarankan, para pengendara yang ingin mengunjungi tempat-tempat di kawasan Margonda, sebaiknya memakirkan kendaraannya di Balai Kota Depok.

Sebab, Pemkot Depok ingin mengubah kebiasaan warganya agar jalan kaki saat berkegiatan.

"Kalau mau parkir karena trotoar sudah bagus, maka kami sediakan parkir di Pemda. Tinggal jalan kaki, karena kami ingin mengajak warga sehat dengan berjalan kaki " kata Imam.

"Kami ingin menumbuhkan ekonomi warga dengan banyaknya orang berjalan kaki di sepanjang Jalan Margonda," sambung dia.

Baca juga: Trotoar Margonda Jadi Tempat Parkir, Pemkot Depok: Kasihan Pejalan Kaki Saingan dengan Mobil dan Motor

Imam menekankan, trotoar yang direvitalisiasi Pemkot Depok diperuntukkan bagi pejalan kaki, bukan untuk tempat parkir.

"Menyoal dilarang parkir dan berhenti bagi toko yang tidak mempunyai area parkir, jangan menggunakan trotoar sebagai tempat parkir, itu bukan tujuan dibangunnya trotoar," ujar dia.

Sebelumnya Imam mengaku sedih karena masih banyak masyarakat yang memarkirkan kendaraan dan berjualan di trotoar.

Hal itu diungkapkan Imam setelah mengetahui banyaknya kendaraan yang terparkir di trotoar Jalan Margonda Raya. Terlebih lagi, trotoar itu masih dalam tahap revitalisasi.

Baca juga: Polda Metro Selidiki Dugaan Polisi Rusak Spion Mobil yang Parkir Sembarangan di Widya Chandra

"Ya saya sangat sedih kepada masyarakat yang memanfaatkan trotoar untuk kepentingan pribadinya baik untuk parkir, untuk dagang, apalagi trotoarnya baru dibetulin," kata Imam.

Pria yang kerap disapa IBH itu mengaku kasihan kepada para pejalan kaki lantaran harus bersaing dengan kendaraan.

Padahal, pejalan kaki lah yang seharusnya menikmati jalur pedestrian yang telah disediakan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.

"Kasihan masyarakat pejalan kaki di lingkungan trotoar itu harus bersaing dengan motor dan mobil, maka saya imbau agar seluruh masyarakat, pertama agar tak menggunakan trotoar sebagai parkir dan bisnis," ujar Imam.

Baca juga: Video Viral Polisi dan Petugas Dishub Rusak Kaca Spion Mobil yang Parkir Sembarangan di Kebayoran Baru

Kompas.com pun menjajal trotoar Jalan Margonda ynng disebut terdapat kendaraan terparkir di atas trotoar tersebut.

Benar saja, terlihat dua mobil terparkir di atas trotoar Margonda yang masih dalam tahap revitalisasi pada pukul 14.15 WIB. Bahkan, terdapat juga beberapa motor berjejer di trotoar itu.

Dua mobil itu terparkir di dua lokasi yang berbeda. Satu mobil parkir tepat di depan percetakan Anugerah Printshop, sedangkan mobil lainnya di dekat Jalan Kober.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com