Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alarm Bahaya Sebelum “Berdendang Bergoyang” Dibubarkan, Penonton Pingsan dan Sempat Terjadi Keributan

Kompas.com - 31/10/2022, 13:32 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Acara konser “Berdendang Bergoyang” yang diselenggarakan di Istora Senayan Jakarta belakangan mencuri perhatian karena tiba-tiba dibubarkan polisi, Sabtu (29/10/2022) malam.

Acara ini sejatinya berlangsung selama tiga hari, diakhiri pada Minggu (30/10/2022).

Belakangan diketahui bahwa jumlah penonton pada konser Berdendang Bergoyang tersebut melebihi kapasitas dari Istora Senayan, yakni mencapai 21.000 orang. Sementara itu, Istora Senayan hanya mampu menampung 10.000 orang.

Pembatalan konser ini menimbulkan kerugian bagi penonton yang sudah membayar tiket. Tenant juga mengaku rugi bandar karena sudah membayarkan sejumlah uang untuk menyewa tempat usaha saat konser seharusnya berlangsung.

Namun, polisi punya alasan kuat untuk membubarkan acara tersebut.

"Kami temukan bahwa jumlah penonton dengan kapasitas yang ada itu tidak berimbang. kapasitas 10.000 tapi yang ada itu 21.000 orang. ini tentunya melanggar," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan, Senin (31/10/2022).

Baca juga: Penonton Konser Berdendang Bergoyang Capai 21.000, Kapasitas Istora Senayan untuk 10.000 Orang

Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Komarudin berujar, dua orang dari pihak management saat ini tengah diperiksa polisi.

Menurutnya, selain jumlah penonton melimpah, fasilitas kesehatan yang tersedia juga sangat minim.

Terjadi kericuhan, penonton pingsan

Karena penonton terus berdatangan, sementara ruangan di dalam Istora Senayan terbatas, polisi pun mencoba menghentikan laju penonton yang masuk.

Namun, penonton yang kecewa dilaporkan membuat keributan, hingga berusaha menjebol pintu.

"Penonton dari luar ingin masuk Istora, terbentur dengan kondisi Istora yang tidak memungkinkan. Sangat-sangat tidak mungkin lagi untuk menambah jumlah penonton. Terjadi dorong-dorongan," ujar Komarudin.

Baca juga: Pengakuan Penyewa Lapak Makanan yang Rugi Besar Akibat Konser Berdendang Bergoyang Dibubarkan

Selain itu, seorang petugas polisi yang berjaga mengaku banyak penonton pingsan karena berdesak-desakan dan tidak mendapatkan oksigen yang cukup.

"Sudah penuh banget (makanya gate ditutup), banyak yang pingsan (karena) pada enggak dapat oksigen," ujar petugas polisi yang berjaga tersebut.

Untuk diketahui, musisi atau penyanyi yang seharusnya tampil di Berdendang Bergoyang pada malam itu adalah Nadin Amizah, Ardhito Pramono, Isyana Sarasvati, Kahitna, Andien, hingga Reza Artamevia.

Cegah korban jiwa

Tindakan polisi menghentikan acara tersebut diapresiasi oleh anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Yusuf Warsyim.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh 'Pelanggannya' karena Sakit Hati

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibunuh "Pelanggannya" karena Sakit Hati

Megapolitan
12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

12 Perusahaan Setor Dividen 2023 ke Pemprov DKI, Nilainya Capai Rp 545,8 Miliar

Megapolitan
Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng Positif Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Ada di Lokasi yang Sama, Anggota Polres Jaktim Mengaku Tak Tahu Rekan Sesama Polisi Pesta Sabu

Megapolitan
Warga Serpong Curhat soal Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Warga Serpong Curhat soal Air PDAM Sering Tak Mengalir ke Perumahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com