TANGERANG, KOMPAS.com - Massa aksi yang menolak relokasi Makam Syekh Buyut Jenggot kecewa Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah tak pernah menemui mereka selama ini.
Syekh Buyut Jenggot atau Syekh Tubagus Rajasuta bin Sultan Ageng Tirtayasa merupakan tokoh pejuang Islam di Banten.
Menurut warga di Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, makam Syekh Buyut Jenggot sudah berusia ratusan tahun, memiliki nilai sejarah dan kearifan lokal bagi warga setempat.
Beberapa bulan lalu, penjaga atau pengelola makam ini sudah mendapatkan peringatan terkait penggusuran atau relokasi makam ke daerah lain.
Baca juga: Puluhan Replika Pocong dan Bendera Kuning Penuhi Halaman Pemkot Tangerang
Makam Syekh Buyut Jenggot disebut terancam direlokasi lantaran di lokasi tersebut akan dibangun perumahan oleh sebuah perusahaan swasta.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh warga setempat bersama berbagai aktivis maupun anggota DPRD untuk membatalkan relokasi ini.
Mereka pun telah menyampaikan keberatan atas relokasi makam itu kepada Pemerintah Kota Tangerang, tapi tak kunjung mendapatkan balasan.
“Jangan persoalan hari ini, persoalan-persoalan sebelumnya yang kami sampaikan tidak pernah Pak Wali Kota menunjukkan bahwa dia adalah seorang pemimpin,” kata Syaiful Basri selaku koordinator aksi tolak relokasi di Halaman Puspemkot Tangerang, Senin (31/10/2022).
Baca juga: Warga Curigai Keputusan Pemerintah yang Tolak Makam Syekh Buyut Jenggot Jadi Cagar Budaya
Pria yang akrab disapa Marsel itu menyampaikan, dari audiensi dengan jumlah peserta yang sangat sedikit, kemudian aksi kubur diri pada September lalu, hingga aksi hari ini, Wali Kota Tangerang tidak juga merespons.
Menurut Marsel, sikap Wali Kota Tangerang itu benar-benar tidak menunjukkan kepedulian terhadap masyarakatnya.
Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah juga dinilai tidak menunjukkan kemampuan dirinya sebagai seorang pemimpin, karena untuk persoalan ini dia tidak pernah mau menemui massa aksi.
“Pak Wali Kota menunjukkan bahwa dia bukanlah seorang pemimpin, sehingga tidak mau menemui masyarakat yang menyampaikan aspirasi,” ujar Marsel.
Baca juga: Tolak Relokasi Makam Syekh Buyut Jenggot, Massa Akan Menginap 5 Hari di Halaman Puspemkot Tangerang
Untuk diketahui, peserta aksi sudah mulai berdatangan sejak pukul 10.00 WIB. Sebagian dari mereka menurunkan seribuan bendera kuning dari dalam mobil.
Sementara itu, beberapa orang lainnya membawa bendera kuning itu dan memasangnya di pagar halaman Puspemkot Tangerang.
Seribu lebih bendera kuning itu juga ditanam di tanah karena badan pagar tidak muat lagi.