Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekecewaan Penonton Berdendang Bergoyang Asal Pekanbaru: Enggak "Worth It" Sama Sekali!

Kompas.com - 01/11/2022, 08:05 WIB
Joy Andre,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Oriza Sativa (23) seorang penonton asal Pekanbaru, Riau, mengungkapkan kekecewaannya soal acara festival "Berdendang Bergoyang".

Menurut dia, acara festival musik yang digelar tersebut sama sekali tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya.

Festival "Berdendang Bergoyang" dihentikan oleh aparat kepolisian di hari ke-2 karena dianggap kelebihan kapasitas penonton.

Baca juga: Luapan Kekecewaan Penonton yang Menyesal Datang ke Festival Berdendang Bergoyang

"Menurutku enggak worth it sama sekali. Apalagi untuk penonton luar daerah yang sudah bela-belain datang. Ada tiket pesawat yang harganya bisa jutaan, belum lagi penginapan yang sekian juta rupiah," ujar Sativa saat dihubungi Kompas.com, Senin (31/10/2022).

Wanita itu menuturkan bahwa di festival "Berdendang Bergoyang", banyak hal-hal mengecewakan, termasuk aspek tata kelola manajemen konser.

Menurut dia, informasi yang diberikan panitia juga buruk dan kurang informatif untuk para penonton yang datang.

"Panitia kalau saya tanya, jawabannya selalu enggak tahu. Mereka sebagai panitia itu ada handy talkie (HT) atau enggak, aku enggak paham, cuma kalau ditanya, memang itu enggak ada yang tahu," ungkap Sativa.

Baca juga: Kekacauan Berdendang Bergoyang Festival, Psikolog: Euforia setelah Dikekang selama Pandemi

Tak hanya itu, dirinya bahkan melihat ada beberapa penonton yang pingsan karena kapasitas penonton yang membludak dan saling berdesakan.

Ia bahkan tidak dapat menonton seluruh musisi penampil yang ia harapkan di festival tersebut.

"Banyak (yang enggak bisa ditonton). Intinya aku cuma nonton Isyana Sarasvati, Kahitna, Andien, dan Rhoma Irama, cuma nonton itu," tutur dia.

Baca juga: Dari Tragedi Itaewon hingga Konser Berdendang Bergoyang, Sebuah Potret Dahaga Massa

Festival musik Berdendang Bergoyang yang diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta Pusat, terpaksa dihentikan aparat kepolisian pada hari kedua pelaksanaannya, yakni Sabtu (29/10/2022) malam.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin mengatakan festival musik itu diberhentikan diduga karena ketidakprofesionalan panitia penyelenggara dalam pengelolaan acara.

"Sampai (Sabtu) pukul 20.00 WIB, jumlah penonton sudah lebih dari 21.000," ujar Komarudin kepada wartawan, Minggu (30/10/2022) dini hari.

Atas dasar tersebut, timbul penumpukan penonton di lokasi konser.

Baca juga: Kerumunan Tak Terbendung dari Konser Berdendang Bergoyang, Pengamat: Fenomena Dahaga Massa

Selain itu, kondisi membahayakan juga terjadi di lokasi, yakni adanya dorong-dorongan antar penonton yang belum bisa masuk ke venue.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Megapolitan
Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com