JAKARTA, KOMPAS.com - Festival musik "Berdendang Bergoyang" yang digelar di Istora Senayan, Jakarta Pusat, akhir pekan lalu, menyisakan kenangan buruk bagi penonton yang hadir.
Seorang penonton yang jauh-jauh datang dari Pekanbaru, Riau, bernama Oriza Sativa (23) mengungkapkan, banyak peristiwa tidak mengenakkan selama acara tersebut.
"Hari pertama kapasitasnya terlalu over crowded. Kan ada lima panggung. Perpindahan penonton dari panggung ke panggung itu benar-benar desak-desakan," ungkap Oriza saat berbincang dengan Kompas.com, Senin (31/10/2022).
Baca juga: Selidiki Kisruh Festival Musik Berdendang Bergoyang, Polisi Kembali Periksa Penyelenggara
Bahkan, kata dia, tidak jarang mobilitas penonton dari satu panggung ke panggung lain terkunci.
Akibatnya, banyak penonton, termasuk Oriza, tidak bisa menonton penampil favorit karena jumlah penonton yang membeludak.
Kemudian, menurut dia, pada hari kedua, Sabtu (29/10/2022), jumlah penonton lebih banyak lagi, sedangkan pintu masuk area konser tak semuanya dibuka.
"Waktu mau masuk ke Istora saja, ternyata banyak pintu yang ditutup. Pintu atas salah satunya. Jadi sudah lama antre, ternyata ditutup, lalu pindah ke bawah. Jadi banyak yang bolak-balik," ujar Oriza.
Baca juga: Rogoh Kocek Rp 10 Juta, Penonton Berdendang Bergoyang Asal Riau Kecewa Hanya Nikmati 4 Penampil
Akibat kondisi itu, banyak penonton yang pingsan. Oriza menyebutkan, penonton yang pingsan kurang tertangani dengan baik karena minimnya petugas medis.
"Banyak banget yang pingsan karena mungkin kekurangan oksigen. Petugas medisnya sedikit juga," sebut dia.
Menjelang tengah malam, situasi semakin tak kondusif. Ia melihat masih banyak penonton yang berusaha masuk ke area festival musik "Berdendang Bergoyang".
Padahal, kondisi penonton sudah menyemut. Akhirnya, kekisruhan penonton terjadi di akses pintu masuk.
"Ada yang berantem-berantem, ada yang teriak refund, refund. Ada juga yang teriak korupsi. Akhirnya, panitia keluar dan mereka kasih pemberitahuan acara dihentikan dan akan di-refund," ujar Oriza.
Awalnya, ia dan penonton lain mengira acara hanya dihentikan pada hari kedua. Ternyata keesokan harinya, ia mengetahui dari media sosial bahwa "Berdendang Bergoyang" hari ketiga batal digelar.
Kini, Oriza tidak bisa berbuat apa-apa selain menelan rasa kecewa terhadap panitia. Ia menilai, panitia tidak profesional dalam mengelola sebuah festival musik.
Ia berharap, panitia acara serupa di masa mendatang menyiapkan acara dengan sebaik-baiknya, jangan hanya mencari untung, tetapi kenyamanan dan keselamatan penonton juga harus diperhatikan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.