Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak di Depok Dibunuh Ayahnya Saat Hendak Berangkat Sekolah, Seragam Putih Merah Itu Berlumuran Darah…

Kompas.com - 01/11/2022, 16:18 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

 

DEPOK, KOMPAS.com - Pembunuhan sadis terjadi di Klaster Pondok Jatijajar, Depok, pada Selasa (1/11/2022) pagi.

Pria berinisial R (31) disebut tega membacok anak dan istrinya secara membabi buta hingga sang anak tewas dan sang istri meregang nyawa.

Saksi yang merupakan tetangga dari keluarga tersebut, Eka, menceritakan kondisi korban saat ditemukan.

Korban anak, K yang masih berusia 11 tahun ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Ia saat itu sudah mengenakan seragam sekolah dasar berwarna putih-merah.

"Iya itu pakai seragam putih merah, memang kayaknya mau siap-siap berangkat sekolah," ucapnya, dilansir TribunJakarta.com.

Menurut pengakuan sang tetangga, K merupakan sosok anak yang periang. Ia tak menyangka korban harus tewas di tangan ayah kandungnya.

Baca juga: Fakta Pembunuhan Anak di Jatijajar Depok, Pelaku Kejar Target Lain Sambil Tenteng Parang

Kronologi kejadian

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno mengatakan, berdasarkan keterangan saksi, pembunuhan itu diawali pertikaian.

Saat seorang saksi yang tinggal di rumah itu menelusuri sumber suara, dia melihat pelaku tengah menyerang anak dan istrinya secara membabi buta menggunakan parang.

"Awalnya saksi yang ada di lantai dua rumah ini mendengar suara teriakan dari korban, kemudian saksi turun ke bawah menolong korban. Namun, karena pelaku saat itu sedang membabi buta, jadi saksi tidak berani turun," ujar Yogen.

Saksi baru menolong korban usai pelaku sudah tak berada di dalam rumah. Korban dibawa ke rumah sakit.

Baca juga: Usai Bantai Anak dan Istri, Ayah di Depok Masih Ingin Bunuh Adik Kandungnya

Pelaku incar target lain

Tetangga dari keluarga tersebut, Eka, menceritakan detik-detik usai keributan dan pembunuhan terjadi.

Sekitar pukul 05.10 WIB, Eka melihat pelaku berjalan keluar dari rumah sambil menenteng parang yang berlumuran darah. Pelaku juga membawa anaknya yang masih berusia 1,5 tahun.

"Saya keluar sama warga lainnya terus pelaku udah keluar rumah nenteng golok di tangan kanan, dan anaknya paling kecil 1,5 tahun di tangan kiri," kata Eka saat ditemui di lokasi.

”Dia (pelaku) enggak berani bunuh anaknya yang masih kecil ini, tapi anaknya juga berlumuran darah tapi enggak diapa-apain ya,langsung kita amanin," sambung dia.

Saat pelaku diamankan para tetangga, dia sempat mengatakan hendak mengejar target lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com