Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/11/2022, 23:29 WIB
Ellyvon Pranita,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com- Kantor Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta telah menerapkan bebas visa kunjungan (BVK) bagi delegasi dan jurnalis G20 mulai hari ini, Selasa (1/11/2022).

Kepala Kantor Imigrasi Kelas 1 Soekarno-Hatta Muhammad Tito Andrianto mengatakan, fasilitas bebas visa kunjungan bagi delegasi G20 dan jurnalis itu memiliki manfaat terhadap kemudahan kelompok tersebut memasuki Indonesia tanpa perlu mengurus visa lagi.

"Dengan fasilitas ini mereka hanya perlu datang ke Indonesia dengan memenuhi syarat yang telah ditentukan," ujar Tito, Selasa.

Delegasi dan jurnalis G20 akan langsung dipersilahkan masuk saat sudah melewati tempat pemeriksaan imigrasi (TPI) saat datang ke Bandara Soekarno-Hatta, tanpa memeriksa visa mereka.

Baca juga: Tongkrongi 24 Jam, Polisi Pastikan Lokalisasi Rawa Malang Ditutup Total

Pembebasan visa bagi delegasi dan jurnalis G20 ini dilakukan supaya mereka merasa nyaman, aman, dan puas terhadap keimigrasian yang diberikan oleh pihak imigrasi Bandara Soekarno-Hatta.

Tito berharap dengan adanya kebijakan seperti BVK maupun fasilitas lainnya dapat membantu kesuksesan pelaksanaan konferensi tingkat tinggi (KTT) G20, sehingga pandangan publik internasional semakin positif terhadap presidensi Indonesia dan wajah Imigrasi Indonesia.

Adapun dalam upaya meningkatkan fasilitas pemeriksaan tersebut, TPI menyiapkan empat pintu keluar yang disiapkan ketika pada delegasi dan jurnalis itu tiba di bandara.

Baca juga: Berdiri di Gedung Eks Holywing, Mengapa W Super Club Perlu Diperiksa?
"Total ada 4 titik yang disiapkan dan petugas stanby 24 jam untuk melayani delegasi G20 dalam rangka mendukung giat G20," kata Veronica Sandi selaku Kepala Bidang Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Bandara Soekarno-Hatta.

Empat titik itu meliputi, konter 1 kedatangan Terrminal 3 internasional, Lounge G20 (area gate 1 kedatangan T3 internasional)  menggunakan mobile unit, Gedung VVIP Terminal 3 menggunakan mobile unit dan Shapir lounge (CIP) menggunakan mobile unit.

"Petugas yang melayani delegasi G20 masing ada 2 petugas setiap titiknya," kata Verico.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Warga Penjaringan Bisa Kumpulkan Rp 15 Juta Tiap Bulan dari Pemilik Kafe Lokalisasi Gang Royal

Warga Penjaringan Bisa Kumpulkan Rp 15 Juta Tiap Bulan dari Pemilik Kafe Lokalisasi Gang Royal

Megapolitan
Ridwan Kamil hingga Erwin Aksa Masuk Radar Cagub DKI dari Golkar

Ridwan Kamil hingga Erwin Aksa Masuk Radar Cagub DKI dari Golkar

Megapolitan
Kualitas Udara Jakarta Tidak Sehat Pagi ini, Warga Diimbau Pakai Masker

Kualitas Udara Jakarta Tidak Sehat Pagi ini, Warga Diimbau Pakai Masker

Megapolitan
DPP Golkar: Persiapan Menuju Pilkada DKI Jakarta Setelah Pilpres dan Pileg

DPP Golkar: Persiapan Menuju Pilkada DKI Jakarta Setelah Pilpres dan Pileg

Megapolitan
Saat Krisis Air Bersih Masih Hantui Warga Jabodetabek

Saat Krisis Air Bersih Masih Hantui Warga Jabodetabek

Megapolitan
Usut Kasus Pencurian Modus Geser Tas di Rumah Makan Padang, Polisi Periksa 3 Saksi

Usut Kasus Pencurian Modus Geser Tas di Rumah Makan Padang, Polisi Periksa 3 Saksi

Megapolitan
Minta Uang dari Lokalisasi Gang Royal, Warga Penjaringan: Tidak Ada Paksaan

Minta Uang dari Lokalisasi Gang Royal, Warga Penjaringan: Tidak Ada Paksaan

Megapolitan
Awal Mula Pungutan bagi Pemilik Kafe di Gang Royal: Ada Warga Kelaparan di Tengah 'Ladang Emas' Lokalisasi

Awal Mula Pungutan bagi Pemilik Kafe di Gang Royal: Ada Warga Kelaparan di Tengah "Ladang Emas" Lokalisasi

Megapolitan
Tiap Bulan Bagikan Sembako untuk yang Tak Mampu, Warga: 80 Persen dari Kutipan Lokalisasi Gang Royal

Tiap Bulan Bagikan Sembako untuk yang Tak Mampu, Warga: 80 Persen dari Kutipan Lokalisasi Gang Royal

Megapolitan
Kutip Uang dari Pemilik Kafe di Lokalisasi Gang Royal untuk Sembako, Warga: Kami Tidak Munafik

Kutip Uang dari Pemilik Kafe di Lokalisasi Gang Royal untuk Sembako, Warga: Kami Tidak Munafik

Megapolitan
Perkara Ancaman Ular dari Rumah Terbengkalai Matraman yang Tak Kunjung Usai

Perkara Ancaman Ular dari Rumah Terbengkalai Matraman yang Tak Kunjung Usai

Megapolitan
Warga Penjaringan Akui Kutip Uang dari Lokalisasi Gang Royal, Hasilnya untuk Penduduk Tak Mampu

Warga Penjaringan Akui Kutip Uang dari Lokalisasi Gang Royal, Hasilnya untuk Penduduk Tak Mampu

Megapolitan
Parpol Masih 'Cuek' dengan Pilkada DKI Jakarta

Parpol Masih "Cuek" dengan Pilkada DKI Jakarta

Megapolitan
Asal Usul Tumbuhnya Praktik Prostitusi yang Langgeng Puluhan Tahun di Gang Royal...

Asal Usul Tumbuhnya Praktik Prostitusi yang Langgeng Puluhan Tahun di Gang Royal...

Megapolitan
Asing Dilibatkan Pulihkan Benda Bersejarah yang Rusak di Museum Nasional Indonesia

Asing Dilibatkan Pulihkan Benda Bersejarah yang Rusak di Museum Nasional Indonesia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com