Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menguak Riwayat Perjuangan M.H Thamrin dari Balik Tembok Museum

Kompas.com - 02/11/2022, 06:05 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Di telinga warga Jakarta pada umumnya, M.H Thamrin tentu bukanlah sebuah nama yang asing.

MH Thamrin adalah nama sebuah jalan sepanjang 2,5 kilometer di Jakarta Pusat, di mulai dari bundaran Bank Indonesia hingga Monumen Selamat Datang.

Namun tidak banyak warga Jakarta yang tahu siapa pemilik nama M.H Thamrin sebenarnya. Nama jalan tersebut diambil dari sosok pahlawan nasional bernama lengkap Mohammad Husni Thamrin.

Riwayat hidup tokoh asli Betawi ini diabadikan di sebuah museum yang juga menggunakan namanya, di Jalan Kenari 2 Nomor 15. Kecamatan Senen Jakarta Pusat.

Museum M.H Thamrin dulunya merupakan “markas” para pejuang kemerdekaan. Berdasarkan informasi dalam situs museumjakarta.com. MH Thamrin membeli gedung tersebut dari seseorang yang berkebangsaan Belanda, yaiu Meneer De Has.

Baca juga: Museum M.H Thamrin yang Bersembunyi di Balik Ramainya Jakarta Pusat

Bangunan ini dulunya digunakan sebagai sekretariat organisasi Pemufakatan Pehimpunan Politik Kebangsaan Indonesia (PPPKI). Kala itu, gedung ini diberi nama Gedung Pemufakatan Indonesia.

Waktu operasional dari Museum MH Thamrin adalah Selasa hinggai Minggu pukul 09.00 sampai dengan 15.00, dengan harga tiket masuk per orang sebesar Rp 2.000 untuk anak, Rp 3.000 untuk pelajar dan Rp 5.000 untuk dewasa.

Menelusuri Museum M.H Thamrin

Berdasarkan arsip harian Kompas, di ruangan muka dari museum ini terdapat perabot peninggalan keluarga MH Thamrin: kursi meja tamu, radio, meja rias, lemari pakaian, dan belangkon gaya Solo.

Di sisi kiri tergantung beberapa foto tokoh Betawi berikut keterangannya. Ada musisi Ismail Marzuki, jagoan Entong Gendut pemimpin pemberontakan di Condet melawan Hindia Belanda pada 5 April 1916.

Terdapat juga foto dari tokoh NU pendiri Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia dan anggota DPR hasil Pemilu 1955, Mahbub Djunaidi; pahlawan nasional Haji Noer Alie dari Bekasi, dan Syeikh Usman.

Baca juga: 5 Wisata Dekat Museum Sumpah Pemuda Jakarta, Beli Es Krim Legendaris

Di tengah ruangan tertata puluhan kursi pengunjung berikut perangkat musik Betawi, gambang kromong, dan tanjidor. Di etalase kaca terpasang penjelasan tentang kesenian Betawi, seperti tari cokek dan tari topeng.

Selanjutnya, dari sisi kanan museum hingga menjelang pintu keluar, tampak sederetan poster di etalase kaca, yang mengisahkan peran bermacam kelompok pergerakan dalam meraih kemerdekaan RI. 

Jelang pintu keluar, ada replika kereta jenazah yang membawa MH Thamrin menuju pemakaman Karet Bivak. Kala itu, masyarakat berduyun-duyun mengantar kepergian tokoh ikon Kota Jakarta tersebut.

Riwayat perjuangan MH Thamrin

Salah satu poster di Museum MH Thamrin menjelaskan, Ir Soekarno memelopori berdirinya satu federasi partai politik, yakni PPPKI dalam pertemuan di Bandung, 17-18 Desember 1927.

Pertemuan dihadiri perwakilan organisasi, antara lain Syarikat Islam, Boedi Oetomo, PNI, Pasundan, Sumatera Bond, Kaum Betawi, dan kelompok studi Indonesia.

Baca juga: Banyak Museum, Jakarta Pantas Disebut Kota Museum

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com