Dua tokoh penting PPPKI adalah Soekarno (PNI), simbol nasionalisme kiri nonkooperatif, dan MH Thamrin, wakil Perkumpulan Kaum Betawi simbol nasionalisme kanan kooperatif.
Pada tahun itu, lewat Perkumpulan Kaum Betawi, MH Thamrin menjadi anggota Dewan Rakyat. Bersama organisasi kedaerahan lainnya, Perkumpulan Kaum Betawi bersatu dalam Partai Bangsa Indonesia.
Jejak kepartaian, MH Thamrin dimulai saat mengetuai Partai Indonesia Raya (Parindra) sejak Mei 1938, menggantikan Dr Soetomo yang meninggal. Parindra adalah peleburan kelompok Boedi Oetomo dan Persatuan Bangsa Indonesia.
Pada 21 Mei 1939, MH Thamrin memelopori pendirian Gabungan Politik Indonesia (Gapi), yang pertemuannya di gedung PPPKI. Gapi gabungan partai, seperti Partai Sarekat Islam Indonesia, Partai Gerindo, Partai Persatuan Minahasa, Partai Katolik, dan Partai Pasundan.
Sejak GAPI terbentuk, 4 Juli 1939, gedung PPPKI tak pernah tidur lagi. Apalagi, setelah GAPI mendorong terbentuknya Aksi Indonesia Berparlemen.
Baca juga: Anies Juga Ubah Nama Zona dan Gedung di Jakarta dengan Nama Tokoh Betawi
Salah satu keterangan di museum menyebut, pembangunan Pintu Air Manggarai (1922) juga salah satu ide MH Thamrin.
Keberanian MH Thamrin, termasuk menyoroti politik dalam negeri Belanda, membuat ia diintimidasi. Rumahnya di Sawah Besar digeledah dan diisolir Pemerintah Hindia Belanda.
Perjalanan hidup dan karier MH Thamrin berujung 11 Januari 1941. Suhu tubuhnya tinggi dan hampir tak bisa bicara karena serangan malaria.
(Kompas: Windoro Adi/Kompas.com: Tia Astuti)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.