Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emisi Belum Turun meski Kendaraan Listrik Bertebaran di Jakarta, Pakar Ungkap Penyebabnya

Kompas.com - 02/11/2022, 15:26 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar energi dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Retno Gumilang Dewi mengatakan, emisi gas rumah kaca (GRK) belum menurun secara signifikan meski kendaraan-kendaraan listrik di DKI Jakarta mulai bertebaran.

Penyebabnya, kata Retno, kendaraan-kendaraan listrik itu memasok sumber dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang masih mengandalkan biofuel atau bahan bakar dari biomassa.

"Mitigasi sampai 2030, masih implementasi biofuel yang paling besar, di mana mobil listrik belum bisa mengurangi secara siginifikan emisi GRK di DKI," ujar Retno dalam acara Publik Ekspose Inventarisasi Profil Emisi dan Pelaporan Penurunan Emisi GRK Tahun 2022 di Balai Kota DKI, Rabu (2/11/2022).

Baca juga: Renovasi 4 Sekolah Rendah Emisi di Jakarta Telan Rp 126 Miliar, tapi Dikeluhkan Siswa

Retno menyebutkan, emisi GRK bisa menurun signifikan jika renewable energy dimanfaatkan dengan baik.

Berdasarkan proyeksi Retno, emisi di DKI mulai menurun signifikan karena penggunaan kendaraan listrik pada 2035.

"Kalau sumber listriknya dari PLN sampai 2030, emisi GRK itu masih maksimal," kata Retno.

"Jadi sampai 2035 mungkin akan turun, menuju 0 (zero emission) itu pada tahun 2060," ucap Kepala Pusat Kebijakan Keenergian ITB itu.

Baca juga: Kritik Instruksi Jokowi Kendaraan Dinas Wajib Mobil Listrik, Anggota DPR: Hanya Pemborosan APBN!

Di sektor transportasi di Ibu Kota, PT Transjakarta telah mengoperasikan 30 unit bus listrik sejak Maret 2022.

Rencananya, sebanyak 100 unit bus listrik akan mengisi rute Transjakarta sampai akhir tahun nanti.

Transportasi penyumbang terbesar

Ada lima sektor penyumbang emisi GRK di DKI Jakarta. Urutan pertama sektor transportasi.

"Ada lima kontributor utama penghasil emisi GRK di DKI Jakarta, pertama transportasi sebesar 46 persen," kata Retno.

"Kemudian sektor pembangkit listrik 31 persen, industri manufaktur 8 persen, emisi residensial atau limbah rumah tangga 6 persen, dan limbah padat TPA (tempat pemrosesan akhir)," ujar dia.

Baca juga: Ada Puluhan Mobil Listrik Terparkir di Gedung Parlemen, Ini Penjelasan Sekjen DPR

Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi DKI bekerja sama dengan ITB melaksanakan inventarisasi emisi GRK.

"Profil emisi GRK diharapkan dapat dijadikan acuan dalam menentukan langkah serta peran Pemprov DKI Jakarta terhadap kegiatan pencegahan perubahan iklim di tingkat nasional," Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Kebersihan Dinas LH DKI Jakarta, Erni Pelita.

Erni menyebutkan bahwa hal tersebut sesuai dengan Perpres Nomor 98 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Nilai Karbon untuk Pencapaian Target Kontribusi yang Ditetapkan secara Nasional dan Pengendalian Emisi Gas Rumah Kaca dalam Pembangunan Nasional.

"Kota Jakarta ini ditargetkan menjadi kota berketahanan iklim pada 2030 mendatang," kata Erni.

Baca juga: Anies: Jakarta Komitmen Turunkan Emisi Karbon 30 Persen pada 2030

Untuk menjadi daerah berketahanan iklim, DKI Jakarta tidak hanya berkomitmen menurunkan emisi GRK hingga 30 persen.

Namun, Pemprov DKI memiliki target menurunkan emisi GRK sebesar 50 persen pada 2030, serta target untuk mencapai zero emission pada 2050.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com