JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya tengah memburu bandar narkoba yang memerintahkan tiga remaja mengedarkan 112 kilogram ganja ke DKI Jakarta.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan bahwa ketiga remaja pengedar narkoba yang ditangkap mengaku mendapatkan barang haram tersebut dari seseorang berinisial UN.
"Inisialnya UN, sekarang ini masih dalam pengejaran. Sudah kami tetapkan sebagai DPO," kata Zulpan kepada wartawan, Rabu (2/11/2022).
Baca juga: Polda Metro Tangkap 3 Remaja Pengedar 112 Kilogram Ganja Lintas Sumatera-Jawa
Kepada penyidik, para remaja RP (17), RS (19), dan RD (18) mengaku diperintah UN untuk mengambil ganja di gudang penyimpanan di wilayah Sumatera.
Ketiga pengedar tersebut dijanjikan upah berupa uang Rp 3 juta dan 1 kilogram ganja jika berhasil mengantar narkoba tersebut sesuai perintah UN.
"Mereka mendapatkan bayar atau upah dari seseorang yang kami tetapkan sebagai DPO, karena dia (UN) merupakan pengendali," ungkap Zulpan.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menangkap RP, RS, dan RD yang hendak mengedarkan narkoba jenis ganja seberat 112 kilogram dari Sumatera Utara ke Jakarta.
Baca juga: 3 Remaja yang Ditangkap Polda Metro Hendak Edarkan Ganja untuk Malam Tahun Baru
Zulpan mengatakan, ketiga remaja itu ditangkap di Jalan Umum Medan-Padang, Mandailing Natal, Sumatera Utara.
Saat itu, penyidik Subdit 1 Ditrektorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Tengah menyelidiki informasi soal adanya rencana pengiriman ganja dari jaringan lintas Sumatera-Jawa.
"Kemudian dilakukan penggeledahan di dalam mobil Toyota Avanza Veloz warna putih yang ditumpangi oleh ketiga pelaku," ujar Zulpan.
Dari situ, kata Zulpan, penyidik menemukan barang bukti ganja seberat 112 kilogram yang dikemas menjadi 115 paket. Ratusan paket ganja itu disembunyikan di dalam enam karung berukuran besar.
Baca juga: Update Pembunuhan Anak di Jatijajar Depok, Motif Terungkap dan Pelaku Sempat “Nyabu” Sebelumnya
Berdasarkan hasil pemeriksaan, ganja tersebut hendak diedarkan di wilayah DKI Jakarta pada saat perayaan malam pergantian tahun.
Kini, RP, RS, dan RD, serta UN yang masih buron sudah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka dijerat Pasal 114 Ayat 2, subsider Pasal 111 Ayat 2 juncto Pasal 132 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
"Dengan ancaman pidana mati, pidana penjara seumur hidup, atau pidana paling singkat enam tahun dan paling lama 20 tahun penjara," pungkas Zulpan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.