Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Sekadar Bubarkan Tawuran, Tim Presisi Diminta Dekati Anak-anak Saat Damai

Kompas.com - 03/11/2022, 17:57 WIB
Ellyvon Pranita,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia (Komnas PA) menyebut, Tim Presisi seharusnya mengambil peran untuk mengurangi kasus tawuran saat anak-anak sedang tidak dalam kondisi emosi.

Ketua Bidang Advokasi Komnas PA Sunarto menyoroti tindakan penanganan yang selama ini dilakukan oleh Tim Presisi.

Menurut Sunarto, selama ini tim presisi hanya melakukan penanganan dengan cara mengamankan pelaku tawuran ketika mereka sudah berada di lokasi atau saat bersiap-siap untuk aksi.

Baca juga: Tim Patroli Presisi Dinilai Belum Mampu Atasi Tawuran, Hanya Pemadam yang Tak Mumpuni

Hal itu menurut Sunarto hanya akan memangkas persoalan kasus pada permukaan masalah saja.

Itu tidak akan menyelesaikan masalah tawuran dari akar-akarnya.

"Iya kalau seperti itu sangat tidak maksimal, karena kalau pertempuran atau tawuran itu baru akan memulai, jadi agak sulit dibendung," ujar Sunarto kepada Kompas.com, Kamis (3/11/2022).

Berdasarkan apa yang selama ini ia amati dan lihat di lapangan, Sunarto menyebut, Tim Presisi harusnya sudah berfokus pada tindakan mitigasi.

Baca juga: Kapolda Metro Perintahkan Tim Presisi Sikat Begal hingga Geng Motor di Bekasi

Mitigasi yang dimaksud adalah dengan upaya pendekatan terhadap kehidupan anak-anak dan masyarakat sekitar, saat mereka dalam keadaan damai.

"Yang bagus adalah lakukan pendekatan atau kegiatan dalam keadaan tidak ada gejolak, dalam keadaan damai, bukan dalam keadaan mereka berposisi mau tawuran baru mau melakukan pendekatan percuma gitu," ujar Sunarto.

Sunarto berpendapat, aksi tawuran tak bisa hanya dihentikan melalui tindakan di lapangan seperti razia, penangkapan, dan sebagainya.

"Jadi lebih ke alur preventif bukan kuratif, bukan pengobatan tapi penyembuhan gitu loh," tambah dia.

Baca juga: Masih Banyak Tawuran, Perlukah Ambarita dan Jacklyn Choppers Kembali ke Jalan?

Pada saat anak-anak tersebut sedang damai atau tidak dalam kondisi emosi untuk bertarung, mereka justru akan lebih mudah untuk menerima edukasi yang baik.

Dengan begitu, diharapkan bukanlah mereka urung melakukan tawuran tapi benar-benar tidak terpikir atas berbagai tindak kenakalan remaja lainnya.

Sunarto menganggap, sebagai "pemadam" aksi tawuran pun, Tim Patroli Perintis Presisi belum cukup mumpuni.

Sebab, menurut catatannya, aksi tawuran masih kerap terjadi di Jakarta dan sekitarnya. Anak-anak pelaku tawuran seperti tidak mengenal rasa takut terhadap hukum.

"Bukan kayak pemadam kebakaran, ada peristiwa atau baru mulai ada peristiwa baru mereka (Tim Presisi) kayak glambir gitu," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Megapolitan
98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

Megapolitan
Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com