Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turun Tangan Jokowi untuk Proyek LRT Jakarta..

Kompas.com - 04/11/2022, 06:07 WIB
Larissa Huda

Editor

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pembangunan trek lintas raya terpadu (LRT) fase 2A dari Velodrome-Manggarai menemui titik terang setelah sempat dikabarkan tak jadi prioritas anggaran pada 2023.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan pembangunan kereta ringan itu terus berlanjut.

Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRDP DKI Jakarta telah menyetujui usulan penyertaan modal daerah (PMD) untuk biaya pembangunan trek LRT fase 2A ini.

Adapun Besaran PMD untuk biaya pembangunan ini senilai Rp 442 miliar dan akan disuntikkan kepada PT Jakarta Propertindo selaku BUMD DKI yang berwenang atas pembangunan trek LRT Fase 2A.

Persetujuan ini ditetapkan dalam rapat Banggar DPRD DKI membahas rancangan kebijakan umum anggaran dan prioritas plafon anggaran sementara (KUA-PPAS) untuk APBD 2023.

Baca juga: DPRD Setujui Pembangunan LRT Velodrome-Manggarai Senilai Rp 442 Miliar

Turun Tangan Jokowi

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memenuhi undangan rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk membahas angkutan massal perkotaan pada Rabu, (2/11/2022).

Sesuai arahan Presiden, Heru mengatakan angkutan massal perkotaan harus diintensifkan. Adapun DKI Jakarta dinilai paling representatif untuk menjadi contoh angkutan massal perkotaan bagi kota-kota lain di tanah air.

"Maka saya akan mengupayakan untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang sudah ada, sekaligus merencanakan dan membangun angkutan massal itu sendiri," tutur Heru dalam Instagram resminya @herubudihartono, Kamis (3/11/2022).

Baca juga: Anggaran Disetujui, Pembangunan LRT Fase 2A Rute Velodrome-Manggarai Dimulai 2023

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Heru Budi Hartono (@herubudihartono)

Selain itu, Heru juga menyampaikan kabar dari Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga yang menyebutkan investor dalam pembangunan MRT fase berikutnya tidak hanya dari Jepang, tapi juga Korea dan Inggris.

Pemprov DKI Jakarta bersama Kementerian Perhubungan, tutur Heru, akan bersinergi untuk mendukung visi Jokowi yang mengutamakan angkutan massal perkotaan dengan menjadikan DKI Jakarta sebagai contoh.

Sempat Tak Disetujui

Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretariat Derah (Setda) DKI Jakarta Sri Haryati mengakui, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mulanya tak menyetujui pembangunan trek Fase 2A.

Baca juga: Dishub DKI Sebut Kelanjutan Proyek LRT Jakarta Masih Menunggu Hasil Kajian

"Tetapi, kemarin sudah diputuskan, dititip, langsung oleh Bapak Presiden bahwa nanti (pembangunan trek LRT) dari Velodrome langsung ke Manggarai," ucapnya.

Sri menambahkan, kajian atas trek Fase 2A sejatinya telah lengkap. Berkaitan dengan proyek itu, katanya, Pemprov DKI juga sudah menyiapkan permohonan persetujuan pembangunan Fase 2A kepada Kemenhub.

"Kami juga sudah menyiapkan terkait dengan permohonan persetujuan trase ke Kemenhub dan lain-lain," sebut dia.

Tak Jadi Prioritas Heru

Heru sebelumnya pernah menyampaikan pembangunan rute LRT Jakarta tidak masuk prioritasnya. Ia berharap pembangunan LRT Jakarta dapat dilakukan oleh gubernur DKI periode 2024 dan selanjutnya.

Baca juga: Kadishub DKI Sebut Pembangunan LRT Tersendat Regulasi, Komisi B: Tak Pernah Diungkap Selama Era Anies

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com