JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi tawuran menjadi salah satu masalah kenakalan remaja yang masih terus terjadi sampai saat ini.
Bentrokan antarkelompok maupun antarpelajar di berbagai daerah terus meningkat, termasuk di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
Sejumlah kelompok pemuda yang sebagian besar pelajar masih kerap terlibat bentrok di jalanan.
Baca juga: Tim Patroli Presisi Dinilai Belum Mampu Atasi Tawuran, Hanya Pemadam yang Tak Mumpuni
Tidak jarang kedua kelompok atau lebih yang terlibat tawuran akan saling serang dengan senjata tajam.
Aksi yang dilakukan para pelaku tawuran tidak hanya mengancam dirinya sendiri, tetapi nyawa orang lain, entah itu musuhnya, ataupun warga yang sedang lewat di lokasi bentrokan.
Berikut beberapa kritikan dari pengamat agar pihak berwenang bisa melakukan kinerja mengatasi persoalan tawuran ini dengan baik.
Baca juga: Tak Sekadar Bubarkan Tawuran, Tim Presisi Diminta Dekati Anak-anak Saat Damai
Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) menganggap peran Tim Patroli Perintis Presisi belum mampu meredakan aksi tawuran di Jakarta dan sekitarnya.
"Andai kata ada kebakaran, (Tim Presisi) itu lebih menjadi pemadam saja," ujar Ketua Bidang Advokasi Komnas PA Sunarto kepada Kompas.com, Kamis (3/11/2022).
Bahkan, Sunarto menganggap, sebagai "pemadam" aksi tawuran pun, Tim Patroli Perintis Presisi belum cukup mumpuni.
Sebab, menurut catatannya, aksi tawuran masih kerap terjadi di Jakarta dan sekitarnya. Anak-anak pelaku tawuran seperti tidak mengenal rasa takut terhadap hukum.
Baca juga: Komnas PA Sarankan Tim Presisi Berbaur di Wilayah yang Rentan Kenakalan Remaja
"Bukan hanya enggak bagus, enggak ada (hasilnya)," lanjut Sunarto.
Sunarto berpendapat, aksi tawuran tak bisa hanya dihentikan melalui tindakan di lapangan, seperti razia, penangkapan, dan sebagainya.
Menurut dia, perlu upaya yang lebih komprehensif dan melibatkan banyak instansi untuk menghentikan aksi kekerasan di tataran remaja Ibu Kota dan sekitarnya.
"Pemerintah lewat Dinas Sosial, polisi, itu memang harus jalan beriringan melakukan kegiatan antarkelompok tawuran itu, misalnya camping bersama anak yang tawuran," ujar Sunarto.
"Tentunya kegiatan itu dilaksanakan dengan pengawasan ketat serta keberanian. Jadi, memang harus terjun langsung," lanjut dia.
Baca juga: Tenteng Senjata Hendak Tawuran, Tiga Pelajar SMA Menginap Semalam di Polsek Palmerah