Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Mengeluh Tumpahan Minyak di Pulau Kelapa Cemari Perairan hingga Mangrove

Kompas.com - 04/11/2022, 13:16 WIB
Zintan Prihatini,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tumpahan minyak ditemukan mencemari perairan di Pulau Kelapa, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Kepulauan Seribu.

Cemaran minyak mentah, atau biasa dikenal dengan sebutan pek ini mengotori pantai yang menghubungkan Pulau Kelapa dengan perairan dangkal di Pulau Harapan.

Dampak cemaran tersebut turut dirasakan salah satu warga bernama Sulaeman (50).

Menurut dia, tumpahan minyak di laut ini sudah terjadi selama beberapa hari.

Hingga kini, minyak pun masih menggenang di perairan bahkan menempel pada mangrove di sekitarnya.

"Pek masih banyak yang menempel di mangrove, di batu-batu ini masih banyak yang menempel," ucap Sulaeman saat dihubungi Kompas.com, Jumat (4/11/2022).

Baca juga: Saat Perairan di Kepulauan Seribu Tercemar Tumpahan Minyak…

Berdasarkan dokumentasi yang diterima Kompas.com, tampak minyak berada di permukaan air yang menjadi tempat mangrove kokoh berdiri.

Tumpahan minyak itu berada di antara sampah-sampah organik dan non-organik di perairan Pulau Kelapa.

Sulaeman mengaku khawatir apabila dibiarkan begitu saja, tumpahan minyak justru akan merusak ekosistem mangrove.

Selain itu, kehidupan ikan-ikan kecil yang ada di sana juga terancam karena adanya pencemaran tersebut.

"Ke warga itu sangat berdampak sekali karena kami kan mencari ikan, tumpahan minyak ini kan membuat ikan-ikan kecil pada mati," imbuhnya.

Baca juga: Benarkah Wajah Baru Pelabuhan Muara Angke Menguntungkan Warga Kepulauan Seribu?

Adapun insiden ini baru pertama kali terjadi di Pulau Kelapa.

Para warga, kata dia, masih belum mengetahui secara pasti dari mana tumpahan minyak itu berasal.

Sejak muncul ke permukaan, minyak hitam itu juga belum ditangani secara signifikan oleh pihak terkait.

"Kondisinya masih seperti kemarin, artinya masih berantakan belum ada tindakan yang efektif dari pihak terkait. Saya enggak tahu ini karena sekarang masih pembiaran belum ada tindakan yang begitu signifikan," jelas Sulaeman.

Tumpahan minyak mencemari perairan di Pulau Kelapa, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Kepulauan Seribu.Istimewa Tumpahan minyak mencemari perairan di Pulau Kelapa, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Kabupaten Kepulauan Seribu.

Dihubungi secara terpisah, Junaedi, Bupati Kepulauan Seribu mengungkapkan aparat kepolisian tengah menyelidiki kejadian tersebut.

Polisi menyelidiki apakah limbah itu berasal dari kebocoran kilang sumur minyak PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) dan PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ), maupun dari limbah lainnya seperti cuci atau buang kapal tanker.

"Hasilnya sementara diambil Polsek Kepulauan Seribu Utara, sebagai alat bukti untuk penyelidikan," tutur Junaedi.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com