Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/11/2022, 17:44 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Sebelum membunuh anak perempuannya yang berusia 11 tahun dan menganiaya sang istri secara membabi buta, Rizky Noviyandi Achmad lebih dulu mengunci kedua korban di dalam rumah mereka, di Jatijajar, Depok Jawa Barat.

Hal itu diungkap Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno, berdasarkan hasil pemeriksaan terbaru terhadap Rizky.

Saat itu, kata Yogen, Rizky cekcok dengan istrinya, NI, karena membahas masalah utang di bank pada Selasa (1/11/2022) sekitar pukul 02.00 WIB.

Baca juga: Kasus Ayah Bantai Anak dan Istri di Depok, Berawal Korban Tanya Masalah Utang di Bank

Akibat percekcokan, sang istri meminta cerai dan hendak membawa anak pertamanya, KPC (11), ke rumah pamannya.

"Istrinya meminta cerai, di situ istrinya juga mengatakan bahwa, 'Anak pertama ikut saya dan anak kedua ikut kamu'," kata Yogen kepada wartawan, Jumat (4/11/2022).

Mendengar hal itu, Rizky lantas bertanya kepada KPC. Apakah benar ia akan ikut ibunya? Namun, KPC tak menjawab pertanyaan itu.

Baca juga: KPAI Sebut Ayah Bantai Anak dan Istri di Depok Bisa Dihukum Mati

"Pelaku menanyakan kepada anak pertamanya, 'Apakah benar kamu mau ikut ibu?’ Karena tidak dijawab dengan anak pertamanya (KPC)," ujar Yogen.

Buntutnya, amarah Rizky memuncak dan mengeluarkan anak bungsunya ke selasar depan rumah.

Tak lama kemudian, Rizky kembali ke dalam rumah dan mengunci pintu sebelum akhirnya menganiaya istrinya, NI dan membunuh KPC secara membabi buta.

Baca juga: Terungkapnya Motif Ayah Bantai Anak dan Istri di Depok, Perkara Harga Diri yang Terinjak

"Kemudian pelaku masuk kembali ke dalam, mengunci pintu, dan mengambil parang dan kemudian melakukan pembantaian," kata Yogen.

Peristiwa memilukan itu terjadi di kediaman mereka di RT 003 RW 008 Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Depok, pada Selasa (1/11/2022) pagi.

Tak sekadar dibunuh, KPC dibantai secara sadis oleh ayah kandungnya dengan kondisi mengenaskan.

Sang ayah juga turut menganiaya istrinya hingga kondisinya kritis dan dilarikan ke rumah sakit.

Baca juga: Meski Konsumsi Sabu, Rizky Noviyandi Dipastikan Sadar Saat Bantai Anak dan Istri

Kepada polisi, Rizky mengaku tega membunuh anak kandungnya itu karena merasa tak dihargai.

"Cekcok mulut ama istri pas dia mau pulang ke rumah, saya tanya anak saya dia kan namanya Keke (KPC). 'Ke, dengar ayah, ayah mau bicara', tapi tidak dihiraukan, dia cuek juga sampai buang muka," kata Rizky di Mapolres Metro Depok, Rabu (2/11/2022).

Kerena itu, Rizky mengaku kecewa terhadap anaknya karena tak menghargainya sebagai seorang ayah.

"Itu dia (KPC) sudah saya sekolahkan dan didik dengan pengajian dan les segala macam, tapi selalu tidak menjawab kalau saya tanyain," ujar dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Glad Bus Cendana Residence-Lebak Bulus: Rute, Tarif dan Jadwalnya

Glad Bus Cendana Residence-Lebak Bulus: Rute, Tarif dan Jadwalnya

Megapolitan
Glad Bus Graha Raya-Lebak Bulus: Rute, Tarif dan Jadwalnya

Glad Bus Graha Raya-Lebak Bulus: Rute, Tarif dan Jadwalnya

Megapolitan
Pekerja Sosial di Panti Rehab Jakarta Diberi Penyuluhan agar Tak Salah Tangani Pengidap HIV/AIDS

Pekerja Sosial di Panti Rehab Jakarta Diberi Penyuluhan agar Tak Salah Tangani Pengidap HIV/AIDS

Megapolitan
Polda Metro Peringatkan Perusahaan Pinjol, Jangan Tagih Utang dengan Teror Nasabah

Polda Metro Peringatkan Perusahaan Pinjol, Jangan Tagih Utang dengan Teror Nasabah

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Penjual Tramadol dan Eksimer Berkedok Toko Kosmetik di Tangerang

Polisi Tangkap 3 Penjual Tramadol dan Eksimer Berkedok Toko Kosmetik di Tangerang

Megapolitan
Berkerumun di Sekitar Rumah yang Terbakar di Pulogadung, Warga sampai Tersiram Air

Berkerumun di Sekitar Rumah yang Terbakar di Pulogadung, Warga sampai Tersiram Air

Megapolitan
Selidiki Pembobolan Dua Toko Vape di Tangerang, Polisi Kantongi Rekaman CCTV

Selidiki Pembobolan Dua Toko Vape di Tangerang, Polisi Kantongi Rekaman CCTV

Megapolitan
PAM Jaya Imbau Warga Tampung Air Bersih Imbas Pipa Bocor di Petamburan

PAM Jaya Imbau Warga Tampung Air Bersih Imbas Pipa Bocor di Petamburan

Megapolitan
Saat Warga Pikir Dua Kali Buat Naik LRT Jabodebek ketika Tarif Sudah Normal

Saat Warga Pikir Dua Kali Buat Naik LRT Jabodebek ketika Tarif Sudah Normal

Megapolitan
Pipa Bocor di Petamburan, Suplai Air Bersih Terganggu di Sejumlah Wilayah Ini

Pipa Bocor di Petamburan, Suplai Air Bersih Terganggu di Sejumlah Wilayah Ini

Megapolitan
Video Viral Air PAM Berwarna Coklat di Cipete Utara, Wali Kota Jaksel: Sudah Ditangani

Video Viral Air PAM Berwarna Coklat di Cipete Utara, Wali Kota Jaksel: Sudah Ditangani

Megapolitan
Rumah yang Terbakar di Pulogadung Diduga Sengaja Dibakar, Saksi Diperiksa Polisi

Rumah yang Terbakar di Pulogadung Diduga Sengaja Dibakar, Saksi Diperiksa Polisi

Megapolitan
Bentrokan Ormas di Bekasi, 36 Orang Dikenai Wajib Lapor, Tiga Jadi Tersangka

Bentrokan Ormas di Bekasi, 36 Orang Dikenai Wajib Lapor, Tiga Jadi Tersangka

Megapolitan
Komplotan Pembobol Toko Vape Juga Satroni Kios Lain di Tangerang, Selisihnya Cuma 1 Jam

Komplotan Pembobol Toko Vape Juga Satroni Kios Lain di Tangerang, Selisihnya Cuma 1 Jam

Megapolitan
Rumah Warga Kena Benda Diduga Peluru Nyasar Saat Bentrok Ormas, Polisi: Kami Tidak Menembak

Rumah Warga Kena Benda Diduga Peluru Nyasar Saat Bentrok Ormas, Polisi: Kami Tidak Menembak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com