Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/11/2022, 06:00 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Para pengemudi ojek online (ojol) dikenal memiliki rasa solidaritas yang tinggi. Rasa solidaritas itu mereka tunjukkan dengan cara saling membantu satu sama lain.

Tak hanya membantu pengemudi ojol kenalan, mereka juga menolong rekan sesama pengemudi ojol yang tak dikenal.

Seorang pengemudi ojol bernama Aji (26) mengaku pernah membantu pengemudi ojol yang tak dikenalnya dengan mendorong motor ke SPBU.

"Waktu itu motornya rusak, saya stut-in ke pom bensin, kalau dia kehabisan bensin, padahal enggak kenal," kata Aji saat berbincang dengan Kompas.com, Sabtu (5/11/2022).

Solidaritas Pengemudi Ojol

Baca juga: Kasus Sekuriti Pukul Ojol Pakai Stik Golf Berakhir Damai, Polisi: Jangan Ada Lagi yang Terprovokasi!

Rasa solidaritas itu, kata dia, berlaku bagi sesama pengemudi ojol dari perusahaan aplikasi mana pun tanpa terkecuali.

Menurut Aji, kekompakan itu menimbulkan hal positif bagi para pengemudi ojol.

Contohnya ketika Aji, yang biasa beroperasi di wilayah Tangerang Selatan, mencoba peruntungan baru dengan beroperasi di wilayah Jakarta.

Ia tak perlu merasa canggung meski tidak mengenal siapa pun di daerah baru. Hal itu karena Aji bisa meminta tolong kepada rekan sesama pengemudi ojol lainnya, untuk berkoordinasi dengan pengemudi ojol yang biasa beroperasi di daerah yang baru ia jajaki tersebut.

"Ya positif, kalau kita ada apa-apa, kita jadi gampang buat minta tolong. Walaupun kita di daerah lain, bisa koordinasi yang di daerah itu. Misal di Jakarta, koordinasi sama yang di Jakarta," jelas Aji.

Baca juga: Ojol Geruduk Gedung di Setiabudi, Sosiolog: Kekerasan Kolektif atas Nama Solidaritas Identitas

Adapun koordinasi itu dilakukan melalui komunikasi di media sosial, baik grup WhatsApp ataupun Facebook.

Selain membantu, Aji juga pernah dibantu oleh rekan pengemudi ojol yang tak dikenalnya untuk mengantarkan penumpang, karena motor Aji saat itu tiba-tiba rusak.

Orang yang membantu Aji itu tidak berharap imbalan apa pun, sehingga ongkos yang dibayar penumpang tersebut tetap masuk ke kantong Aji.

"Itu saya enggak kenal, dia lihat motor saya mogok pas bawa costumer, terus dianterin sama dia," kata Aji.

Kemudian, rasa solidaritas juga biasanya ditunjukkan oleh sesama pengemudi ojol saat ada pengemudi yang sakit atau meninggal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 6B Ragunan-Balai Kota via Semanggi

Rute Transjakarta 6B Ragunan-Balai Kota via Semanggi

Megapolitan
Dinkes DKI Ungkap Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Lagi sejak November 2023

Dinkes DKI Ungkap Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Lagi sejak November 2023

Megapolitan
Ayah Pembunuh 4 Bocah di Jagakarsa Tak Ditangkap Usai Dilaporkan Aniaya Istri, Polisi Kesulitan?

Ayah Pembunuh 4 Bocah di Jagakarsa Tak Ditangkap Usai Dilaporkan Aniaya Istri, Polisi Kesulitan?

Megapolitan
Rute Transjakarta 6A Ragunan - Balai Kota via Kuningan

Rute Transjakarta 6A Ragunan - Balai Kota via Kuningan

Megapolitan
Rute Transjakarta 10H Tanjung Priok-Bundaran Senayan

Rute Transjakarta 10H Tanjung Priok-Bundaran Senayan

Megapolitan
Rute Transjakarta 3H Stasiun Pesing-Kota

Rute Transjakarta 3H Stasiun Pesing-Kota

Megapolitan
Pria Tewas Usai Terobos Pelintasan Kereta di Senen, Terseret hingga Lima Meter

Pria Tewas Usai Terobos Pelintasan Kereta di Senen, Terseret hingga Lima Meter

Megapolitan
Siswa SD di Bekasi yang Di-'sliding' dan Kakinya Diamputasi Meninggal Dunia

Siswa SD di Bekasi yang Di-"sliding" dan Kakinya Diamputasi Meninggal Dunia

Megapolitan
Tangkap Pengedar Narkoba di Kalideres, Polisi Amankan 513 Gram Sabu

Tangkap Pengedar Narkoba di Kalideres, Polisi Amankan 513 Gram Sabu

Megapolitan
Pergoki Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Aniaya Istri, Warga: Jidat Korban sampai Benjol

Pergoki Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Aniaya Istri, Warga: Jidat Korban sampai Benjol

Megapolitan
Tak Setuju RUU DKJ, Fahira Idris: Gubernur Jakarta Harus Dipilih Langsung oleh Rakyat

Tak Setuju RUU DKJ, Fahira Idris: Gubernur Jakarta Harus Dipilih Langsung oleh Rakyat

Megapolitan
Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Dikenal Tertutup, Tak Pernah Ngobrol dengan Tetangga

Ayah Terduga Pembunuh 4 Anak di Jagakarsa Dikenal Tertutup, Tak Pernah Ngobrol dengan Tetangga

Megapolitan
'Hujan' Kritik Penghapusan Pilkada Jakarta dalam RUU DKJ, Disebut Kebiri Hak Rakyat dan Balik ke Orba

"Hujan" Kritik Penghapusan Pilkada Jakarta dalam RUU DKJ, Disebut Kebiri Hak Rakyat dan Balik ke Orba

Megapolitan
Sebelum 4 Bocah Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Wajah Ibu 4 Korban Sempat Terlihat Berlumuran Darah

Sebelum 4 Bocah Ditemukan Tewas di Jagakarsa, Wajah Ibu 4 Korban Sempat Terlihat Berlumuran Darah

Megapolitan
Saat Butet Kartaredjasa Mengaku Diintimidasi, Tetap 'Mentas' Sesuai Naskah meski Dilarang Bicara Politik...

Saat Butet Kartaredjasa Mengaku Diintimidasi, Tetap "Mentas" Sesuai Naskah meski Dilarang Bicara Politik...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com