Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Museum Bahari, Bekas Gudang VOC Penyimpan Bukti Ketangguhan Maritim Nusantara

Kompas.com - 07/11/2022, 05:15 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Museum Bahari di kawasan pesisir kota Jakarta menyimpan banyak sekali informasi sejarah kejayaan kemaritiman Indonesia di masa lalu.

Bangunan museum yang merupakan bekas gudang perusahaan dagang Belanda juga memiliki daya pikat berupa keelokan arsitektur bangunan khas Eropa klasik di pertengahan abad ke-17.

Lokasi Museum Bahari berada di Jalan Pasar Ikan nomor 1, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

Di dalam bangunan museum ini tersimpan catatan bahari dan kemaritiman Nusantara, khususnya wilayah Sunda Kelapa, dalam wujud koleksi dan diorama, yang semuanya berhubungan dengan pesisir dan laut.

Baca juga: 4 Koleksi Unik di Museum Bahari yang Buat Kamu Cinta Sejarah

Karena berdiri di area bekas kompleks Pelabuhan Sunda Kelapa, di sekitar Museum Bahari juga berdiri bangunan-bangunan cagar budaya lain, seperti Menara Syahbandar, Galangan Kapal VOC, dan Pasar Ikan (Pasar Heksagon).

Untuk mencapai ke Museum Bahari, pengunjung bisa naik kendaraan pribadi lalu kemudian mermarkirkannya di area Menara Syahbandar.

Sementara untuk pengunjung yang tengah berwisata di Kota Tua, mereka dapat mencapai Museum Bahari dengan berjalan kaki, cukup 15-20 menit.

Pengunjung Museum Bahari disuguhi diorama sejarah hubungan internasional Nusantara dengan bangsa lain serta pengaruhnya.

Baca juga: Siapa Nenek Moyang Bangsa Indonesia? Ketahui Jawabannya di Museum Bahari

Bangsa yang berinteraksi dengan Sunda Kalapa alias Jayakarta alias Batavia, kala itu antara lain adalah bangsa India, Arab, China, Portugis, Inggris, Belanda, dan Jepang.

Dalam diorama sejarah yang terdapat di Museum Bahari terselip riwayat Sunda Kelapa, pelabuhan utama Kerajaan Pajajaran yang berdiri abad ke-14 dan berpusat di Pakuan (Bogor).

Tahun 1513, empat kapal Portugis yang dipimpin De Alvin mendarat di Sunda Kelapa, yang merupakan kapal Eropa pertama yang tiba di pelabuhan itu.

Di ruang lain, pengelola museum menempatkan benda asli maupun miniatur atau replika. Ada beragam perahu dari seantero Nusantara. Contohnya, perahu bercadik asal Papua yang bernama Seman’.

Baca juga: Generasi Millenial Kurang Berminat ke Museum Bahari

Perahu buatan suku Demta itu terbuat dari satu batang pohon utuh dengan satu cadik kayu balsa. Itu agar perahu juga bisa dipakai di sungai.

Saksi bisu kolonialisasi

Dalam buku Historical Sites of Jakarta terbitan Yayasan Cipta Loka Caraka yang ditulis oleh Adolf Heukeun (1982), gedung Museum Bahari dibangun oleh perusahaan dagang pemerintah Hindia-Belanda VOC sebagai gudang rempah.

Gedung Museum Bahari kala itu masuk bagian dari kompleks yang dulu bernama Westzijdsche Pakhuizen, yang berarti gudang di tepi barat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com